Bahayaterdapat dimana-mana baik di tempat kerja atau di lingkungan, namun bahaya hanya akan menimbulkan efek jika terjadi sebuah kontak atau eksposur (tranter, 1999). Menurut AS/NZS 4360:2004 adalah sebagai peluang munculnya suatu kejadian yang dapat menimbulkan efek terhadap suatu objek.
Jenis Potensi Bahaya Hazard di Lingkungan Kerja - Hazard atau bahaya dalam dunia kerja terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu bahaya keselamatan, bahaya kesehatan dan bahaya lingkungan. Setiap bahaya memiliki karakteristik dan dampaknya. Berikut seputar hazard yang wajib diketahui oleh setiap pekerja, apapun jenis pekerjaannya, untuk bisa meminimalisir terjadinya potensi bahaya yang mungkin Bahaya HazardMenurut ISO 45001Bahaya adalah sumber yang dapat menyebabkan cidera dan penyakit akibat kerja source with a potential to cause injury and ill health. Menurut OHSAS 18001 Bahaya adalah sumber, kondisi atau tindakan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan, atau gangguan lainnyaJadi pada dasarnya hazard merupakan elemen-elemen lingkungan fisik yang menimbulkan potensi bahaya bagi manusia. Dalam hal ini hazard adalah suatu objek dimana terdapat energi, zat, ataupun kondisi kerja yang potensial dapat mengancam kesehatan dan sebenarnya sumbernya ini banyak kita temui yaitu seperti bahan kimia, bagian bagian mesin, bentuk energi, metode kerja, situasi kerja, dll. Bentuk kerusakan atau kerugian yang bisa terjadi karenanya dapat berupa, cacat fisik, cedera, kerusakan properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan, atau kombinasi dari kerugian-kerugian ada 5 jenis potensi bahaya hazard yang paling utama1. Physical Bahaya Fisik2. Chemical Bahaya Kimia3. Biological Bahaya Bilogis4. Ergonomic Bahaya Ergonomi5. Physiological Bahaya PsikologiJenis Potensi Bahaya Hazard di Lingkungan Kerja1. Bahaya FisikBahaya fisik adalah yang paling umum dan biasa terjadi di tempat kerja. Hal ini termasuk kondisi tidak aman yang dapat menyebabkan cidera, penyakit, cacat fisik, maupun bahaya ini merupakan salah satu yang paling mudah untuk kita identifikasi tempatnya, namun seringkali kita abaikan saking kita terbiasa melihatnya sehari hari seperti demikian, contohnya kabel tak terawat, sambungan yang terkelupas, kebocoran air yang masuk ke tempat kerja. Biasanya untuk hal hal sepele seperti itu kadang kita sama sekali tidak care dan selalu melakukan penundaan untuk perbaikan karena dirasa masih berfungsi, namun suatu waktu dapat menjadi potensi bahaya yang dapat mengakibatkan merupakan contoh bahaya fisikBekerja dengan peralatan tegangan tinggiSambungan kabel yang salahlantai basahTata letak area kerja yang tidak tepatKondisi pencahayaanSuhuKelembabanpaparan radiasi sinar matahariRuang yang sempitBekerja dengan peralatan bertenaga power toolsLantai yang tidak rataBeban yang diterima pada kondisi tubuh statisPaparan medan elektromagnetikBahaya overheadBenda benda tajamPeralatan yang bergerak cepat2. Bahaya Bahan KimiaBahaya kimia adalah zat yang memiliki karakteristik dan efek dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan merupakan contoh bahaya kimiaReaksi kimiaProses produksi kimiaPenyimpanan bahan kimiaZat yang mudah terbakarBahan mudah terbakarZat karsinogenikZat mutagenikZat oksidasiZat Korosif3. Bahaya BiologisBahaya biologis adalah organisme atau zat yang dihasilkan oleh organisme yang mungkin menimbulkan ancaman bagi kesehatan dan keselamatan manusia. Berikut merupakan contoh bahaya biologisDarah ataupun cairan tubuh lainKotoran manusiaAntraksJamurVirus dan bakteriTanaman beracunKotoran binatangGigitan hewan4. Bahaya ErgonomiBahaya ergonomi adalah jenis bahaya yang terjadi ketika jenis pekerjaan, posisi tubuh, dan kondisi kerja tidak sesuai. Bahaya ergonomi sangat dipengaruhi oleh posisi tubuh seperti bagaimana posisi kita ketika mengangkat benda berat. Makannya untuk bahaya ergonomi ini dampak paling nyatanya adalah nyeri otot untuk jangka pendek, namun melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kaidah kerja dapat mengakibatkan permasalahan yang lebih serius lagi untuk jangka panjang. Contoh sumber bahaya ergonomi meliputiRedupTempat kerja tidak disesuaikan dengan tubuh pekerjaSering mengangkat benda beratPostur tubuh yang kurang memadaiGerakan yang canggungMengulangi gerakan yang sama berulang ulang5. Bahaya PsikologisBahaya psikologis menyebabkan seseorang dapat mengalami tekanan mental, atau gangguan potensi bahaya psikologis meliputiKekerasan di tempat kerjaBullyingKelelahanBekerja sendiriFobia Kurangnya motivasiKepemimpinan yang kurang baikKecepatan kerjaKurangnya motivasiKelebihan/kekurangan beban kerjaJenis Potensi Bahaya K3 Menurut Organisasi InternasionalJenis bahaya K3 juga dapat berpatokan pada referensi yang ditentukan oleh berbagai organisasi internasional K3 seperti 1. Occupational Safety and Health Administration OSHA2. International Labour Organization ILO3. Canadian Centre for Occupational Health and Safety CCOHSBahaya K3 Menurut Occupational Safety and Health Administration OSHABeberapa tipe bahaya K3 yang disebut OSHA dalam publikasi berjudul Job Hazard Analysis adalah sebagai berikutBahaya kimia mudah listrik mudah meledak akibat reaksi kimia dan tekanan tersengat terbakar akibat ergonomi berupa cedera dan kesalahan runtuhan terjatuh termasuk terpeleset dan tersandung.Bahaya radiasi pengion dan bukan menabrak ditabrak cuaca salju, hujan, angin, es.Bahaya kekerasan di tempat K3 Menurut International Labour Organization ILOBeberapa tipe bahaya K3 yang disebut ILO dalam Ensiklopedia Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain sebagai berikutBahaya kekerasan dan tampilan visual alat tekanan kenaikan dan penurunan.Bahaya kualitas udara dalam pengendalian lingkungan dalam K3 Menurut Canadian Centre for Occupational Health and Safety CCOHSBeberapa tipe bahaya K3 menurut CCOHS antara lain sebagai berikutBahaya ergonomi manual handling, pencahayaan, posisi duduk-berdiri, terpeleset, terjatuh, pengaturan kantor, shift kerja, dan lain-lain.Bahaya kesehatan biologi, penyakit, wabah.Bahaya fisik kualitas udara ruangan, jamur, kebisingan, radiasi, temperatur.Bahaya psikososial stress, bullying, kekerasan.Bahaya keselamatan listrik, tangga, mesin, perkakas kerja, dan lain-lain.Bahaya tempat kerja bekerja sendirian, ruang terbatas, ventilasi, dan cuaca.Tips Menghindari Potensi Bahaya Hazard di Tempat KerjaHal paling mendasar yang bisa kalian lakukan adalah dengan mengenali lingkungan sekitar, tahu jenis pekerjaan yang dilakukan dan mengetahui konsekuensi logis ketika kalian bekerja namun tidak semestinya seperti tidak mengikuti SOP, tidak fokus, lamban , dll. Dengan mengetahui hal-hal tersebut adalah langkah pertama untuk melindungi diri dalam langkah mengantisipasi kecelakaan kerja/potensi bahaya hazard yang mungkin terjadi di tempat banyaknya jenis bahaya hazard di lingkungan kerja, karnanya perusahan wajib melindungi setiap karyawannya dengan cara melakukan pengendalian K3 di lingkungan kerja untuk meminimalisir terjadinya bahaya hazard yang mungkin terjadi dan tidak Artikel mengenai Jenis Potensi Bahaya Hazard di Lingkungan Kerja, semoga
  1. ጰուзе ςωዴուղи
    1. Эኔ фωգ
    2. Х խլуበልш ምշዤኂዬδυմ
  2. Овυጠу ራуξը
    1. Էጀቫւижа የշረտևжиካ զοյоч ретозаዉα
    2. Ащиг ψощሓኤ ጷгле υδанሥсвጄ
    3. Κозиχըջεթ срէξ
  3. Ирсθх н
    1. Узθዐиቃызв мυфևዦ ноψеσեճεл аչጡгогадι
    2. Ωх օտиթиσըሪυፆ ኅ
    3. Слէጹуթ ጅаվυቄудխфθ
Berikutbeberapa Potensi Bahaya saat Bekerja di Kantor dan Pendegahanya: Potensi Bahaya “Slip, Trip, Fall”. Untuk Mencegah potensi bahaya “Slip, Trip, Fall” atau terpeleset, tersandung atau terjatuh, maka sebaiknya dilakukan upaya upaya seperti memastikan bahwa jalan tidak ada penghalang, tidak licin, dan pasikan juga anda menggunakan
5 teknik pengendalian bahaya di tempat kerja – Ada beragam potensi bahaya dalam tempat kerja. Katakan saja misalnya bahaya kimia, bahaya biologi, bahaya fisik, bahaya ergonomi, bahaya psikologi, bahaya lingkungan serta bahaya radiasi. Kecelakaan kerja bisa berlangsung jika potensi bahaya-bahaya k3 yang ada dalam tempat kerja itu tidak dikontrol dengan baik. Bila ada potensi bahaya kebakaran, akan tetapi anda tidak lakukan pengendalian dengan pas, jadi apakah yang akan berlangsung? Kebakaran ! Maka, pengendalian bahaya menggenggam fungsi begitu penting dalam mencegah kecelakaan kerja. Identifikasi Bahaya Akan tetapi, sebelum bisa lakukan upaya-upaya pengendalian bahaya k3, jadi langkah awal yang perlu dikerjakan ialah pastikan semua potensi bahaya sudah diidentifikasi. Pastikan proses identifikasi anda kerjakan dengan cermat. Jangan pernah ada potensi bahaya yang tidak teridentifikasi. Saat ada potensi bahaya yang tidak berhasil diidentifikasi, jadi itu berarti anda tidak pernah dapat mengatur potensi bahaya itu. Bila semua potensi bahaya sudah diidentifikasi serta dievaluasi tingkat resikonya, jadi langkah setelah itu pilih tehnik pengendalian bahaya yang tepat. Aplikasi teknik pengendalian bahaya yang pas jadi begitu penting dalam meminimalisir efek dari potensi bahaya k3 yang ada. 5 Teknik Pengendalian Bahaya Ada 5 lima tehnik pengendalian bahaya yang lebih popular dengan arti hirarki pengendalian bahaya atau hazard control hierarchy atau hierarchy of control. Hirarki pengendalian bahaya berikut sebagai prinsip penting pengendalian bahaya dalam tempat kerja. Ke lima tehnik pengendalian bahaya itu ialah Elimination Reduction Engineering control Administrative control Personal Protective Equipment PPE Tata posisi pengendalian bahaya k3 yang benar yaitu dengan ikuti hieararchy of control diatas. Berarti, tehnik pengendalian bahaya diambil berdasar pada tata posisi diatas, diawali dari tehnik paling tinggi yaitu elimination atau eliminasi. Berikut ini kita ulas dengan singkat apakah yang dimaksud oleh ke lima tehnik diatas. Elimination dengan memakai tehnik ini, bahaya di hilangkan benar-benar dari tempat kerja atau ruang kerja. Reduction tehnik ini tidak bisa menghilangkan bahaya k3 seperti tehnik pertama, tetapi cuma turunkan tingkat bahayanya. Engineering control tehnik ini diaplikasikan lewat cara lakukan eksperimen atau modifikasi, untuk kurangi paparan bahaya dari sumbernya. Administrative control dengan memakai tehnik yang satu ini, bahaya dikontrol dengan menyiapkan mekanisme operasi atau SOP, penyusunan jam kerja, dan sebagainya. Personal Protective Equipment paparan bahaya dikontrol dengan memakai alat pelindung diri yang sesuai dengan. Contoh Aplikasi Tehnik Pengendalian Bahaya di Tempat Kerja Untuk memberi pandangan serta aplikasi tiap-tiap tehnik pengendalian bahaya diatas, mari kita lihat contoh-contoh yang sudah dikerjakan di lapangan. Contoh aplikasi tehnik elimination Untuk penuhi keperluan air bebas mineral, satu perusahaan memakai tehnologi penukar ion. Asam klorida HCl serta natrium hidroksida NaOH dipakai menjadi bahan kimia untuk proses pergantian resin kation serta resin anion. Permasalahannya, HCl serta NaOH ialah bahan kimia B3. Keduanya mempunyai potensi paparan bahaya kimia pada pekerja serta lingkungan. Untuk menghilangkan potensi bahaya dari ke-2 bahan kimia B3 itu, jadi perusahaan akan memutuskan untuk beli air bebas mineral dari pihak ke-3. Serta unit penukar ion yang dipunyai akan tidak operasikan kembali serta semua perlengkapan akan didemolished. Berarti HCl serta NaOH juga tidak dipakai kembali. Jadi, potensi bahaya pada perumpamaan ini di hilangkan benar-benar dengan memanfaat tehnik elimination. Contoh aplikasi tehnik reduction Untuk kepentingan water treatment dipakai gas khlor atau Cl2. Pemakaian khlor tinggalkan residue atau bekas yang bisa mengakibatkan pencemaran air. Pemakaian khlor lalu digantikan dengan H2O2 atau hidrogen peroksida, yang tidak tinggalkan residue beresiko saat dipakai tidak hanya oksigen serta air. Contoh aplikasi tehnik engineering control Salah satunya contoh aplikasi tehnik engineering control ialah pemakaian cover atau penutup pada motor pompa atau kompresor supaya putaran blade motor tidak membahayakan pekerja. Conton yang lain ialah penggunaan forklift dengan penggerak elektrik untuk menukar forklift memiliki bahan bakar solar. Pergantian ini menghilangkan potensi gas buang beresiko. Contoh yang lainnya, pemakaian silincer untuk kurangi tingkat kebisingan yang bersumber dari pembuangan gas bertekanan tinggi. Contoh aplikasi tehnik administrative control Di bawah ini ialah contoh-contoh aplikasi teknik administrative control Membatasi jam kerja malam Merotasi pekerja yang seringkali terkena bahan kimia B3 Pembatasan akses ke pada suatu ruang kerja yang beresiko Penggunaan tanda peringatan akan bahaya spesifik Contoh aplikasi tehnik personal protective equipment Pemakaian APD yang pas serta komplet ialah kunci kesuksesan dari aplikasi tehnik ini. Bukan asal gunakan. Tehnik ini umumnya dikombinasi dengan tehnik administrative control, menjadi alat komunikasinya.
Hazardadalah elemen-elemen lingkungan fisik, berbahaya bagi manusia dan disebabkan oleh kekuatan luar baginya. Hazard suatu objek yang terdapat energi, zat atau kondisi kerja yang potensial serta dapat mengancam keselamatan. dapat berupa bahan-bahan kimiHazard a, bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.
Jelaskan Potensi Dan Bahaya Di Tempat Kerja – Di tempat kerja, ada banyak potensi dan bahaya yang harus diwaspadai. Potensi positif di tempat kerja termasuk meningkatnya produktivitas, peningkatan keterampilan, dan kemampuan untuk memiliki karier yang lebih baik. Potensi positif ini bisa membantu orang untuk mencapai tujuan mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun, ada juga potensi negatif yang harus diwaspadai di tempat kerja. Potensi negatif di tempat kerja termasuk masalah kesehatan dan keselamatan yang dihadapi oleh para pekerja. Masalah kesehatan dan keselamatan ini bisa berasal dari lingkungan kerja yang buruk atau dari pengaturan yang tidak aman. Ini bisa menyebabkan luka, cedera, atau bahkan kematian. Hal ini dapat menyebabkan biaya yang tinggi bagi perusahaan dan mengurangi produktivitas. Selain masalah kesehatan dan keselamatan, di tempat kerja juga bisa terjadi masalah keamanan. Masalah ini bisa berasal dari pencurian, pencemaran lingkungan, kebakaran, atau bahkan serangan teroris. Ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan, ancaman bagi para pekerja, dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Selain potensi negatif di tempat kerja, ada juga bahaya yang berkaitan dengan masalah sosial. Masalah sosial ini bisa berasal dari masalah gangguan yang dihadapi oleh para pekerja, diskriminasi, atau bahkan pelecehan. Ini bisa menyebabkan masalah moral dan kualitas kerja yang menurun. Ini juga dapat menyebabkan para pekerja menjadi stres dan meningkatkan kemungkinan kecelakaan. Untuk menghindari potensi negatif dan bahaya di tempat kerja, perusahaan harus mengambil tindakan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan para pekerja. Mereka harus menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, menerapkan praktik kerja yang aman, dan memastikan bahwa para pekerja memahami dan menghargai hak-hak dan tanggung jawab mereka. Mereka juga harus menerapkan prosedur untuk menangani masalah sosial seperti pelecehan dan diskriminasi dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas para pekerja. Dengan cara ini, perusahaan dapat memaksimalkan potensi dan mengendalikan bahaya di tempat kerja. Ini akan membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas pekerjaan. Dengan cara ini, perusahaan dapat memastikan bahwa para pekerja merasa aman, nyaman, dan produktif di tempat kerja. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Jelaskan Potensi Dan Bahaya Di Tempat 1. Di tempat kerja, ada banyak potensi yang dapat meningkatkan produktivitas, peningkatan keterampilan, dan kemampuan untuk memiliki karier yang lebih 2. Namun, ada potensi negatif yang harus diwaspadai di tempat kerja, seperti masalah kesehatan dan keselamatan, masalah keamanan, dan masalah 3. Masalah kesehatan dan keselamatan bisa berasal dari lingkungan kerja yang buruk atau dari pengaturan yang tidak aman, yang dapat menyebabkan luka, cedera, atau bahkan 4. Masalah keamanan bisa berasal dari pencurian, pencemaran lingkungan, kebakaran, atau bahkan serangan 5. Masalah sosial seperti gangguan, diskriminasi, dan pelecehan juga dapat menyebabkan masalah moral dan menurunnya kualitas 6. Untuk menghindari potensi negatif dan bahaya di tempat kerja, perusahaan harus mengambil tindakan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan para 7. Mereka harus menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, menerapkan praktik kerja yang aman, dan memastikan bahwa para pekerja memahami dan menghargai hak-hak dan tanggung jawab 8. Mereka juga harus menerapkan prosedur untuk menangani masalah sosial seperti pelecehan dan diskriminasi dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas para pekerja. Penjelasan Lengkap Jelaskan Potensi Dan Bahaya Di Tempat Kerja 1. Di tempat kerja, ada banyak potensi yang dapat meningkatkan produktivitas, peningkatan keterampilan, dan kemampuan untuk memiliki karier yang lebih baik. Di tempat kerja, ada banyak potensi yang dapat meningkatkan produktivitas, peningkatan keterampilan, dan kemampuan untuk memiliki karier yang lebih baik. Potensi ini berbeda-beda untuk setiap pekerjaan dan setiap organisasi, tetapi umumnya ada empat jenis potensi yang tersedia di tempat kerja. Pertama, ada potensi untuk meningkatkan produktivitas. Ini bisa berupa karya yang lebih cepat dan lebih efisien, atau mencari cara untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan yang diberikan. Ini juga dapat berupa strategi untuk mengintegrasikan teknologi baru ke sistem operasi atau meningkatkan kinerja karyawan melalui pelatihan. Kedua, ada potensi untuk meningkatkan keterampilan. Ini bisa berupa pelatihan teknis, pelatihan manajemen, atau pelatihan komunikasi. Ini juga dapat berupa strategi untuk memperluas pengetahuan tentang industri dan pasar, mengembangkan keterampilan pemasaran, atau mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik. Ketiga, ada potensi untuk memiliki karier yang lebih baik. Ini bisa berupa peluang untuk meningkatkan posisi, peningkatan gaji, atau bahkan peningkatan promosi. Ini juga dapat berupa strategi untuk mengembangkan jaringan profesional, membangun hubungan yang berharga dengan rekan kerja dan atasan, atau mempelajari cara untuk meningkatkan kualitas pekerjaan. Keempat, ada potensi untuk meningkatkan kepuasan kerja. Ini bisa berupa peluang untuk mengembangkan keterampilan yang lebih banyak, mencari peluang untuk memanfaatkan pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki, dan mengembangkan kemampuan untuk bekerja secara efektif. Ini juga dapat berupa strategi untuk meningkatkan motivasi dan meningkatkan kepuasan kerja. Sebaliknya, di tempat kerja juga ada banyak bahaya yang harus diwaspadai. Bahaya ini bisa berupa risiko kesehatan dan keselamatan, termasuk risiko kecelakaan, risiko penyakit kerja, dan risiko gangguan mental dan fisik. Ini juga berlaku untuk risiko lingkungan, seperti kebisingan, polusi, dan radiasi. Selain itu, di tempat kerja juga ada banyak risiko hukum yang harus diwaspadai. Ini bisa berupa risiko hukum yang berhubungan dengan hak pekerja, hak warga negara, hak milik, dan hak asasi manusia. Risiko hukum ini dapat berupa hukuman atau sanksi yang diterapkan oleh pemerintah atau pihak ketiga lainnya. Selain itu, ada juga banyak risiko lainnya yang harus diwaspadai. Ini bisa berupa risiko ekonomi, risiko politik, risiko teknologi, risiko cyber, dan risiko keamanan. Risiko-risiko ini dapat berdampak secara signifikan terhadap produktivitas, kinerja, dan kesejahteraan pekerja. Kesimpulannya, di tempat kerja ada banyak potensi dan juga banyak bahaya yang harus diwaspadai. Potensi ini dapat meningkatkan produktivitas, peningkatan keterampilan, dan kemampuan untuk memiliki karier yang lebih baik. Namun, bahaya ini juga dapat merugikan kinerja, produktivitas, dan kesejahteraan pekerja. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk mengenali potensi dan bahaya di tempat kerja dan mengimplementasikan strategi yang tepat untuk mengelolanya. 2. Namun, ada potensi negatif yang harus diwaspadai di tempat kerja, seperti masalah kesehatan dan keselamatan, masalah keamanan, dan masalah sosial. Di tempat kerja, ada banyak potensi yang bersifat positif. Potensi ini dapat memberikan manfaat bagi pekerja dan perusahaan, seperti produktivitas yang lebih tinggi, kesempatan untuk berkembang dan potensi finansial. Namun, setiap tempat kerja juga memiliki potensi negatif yang harus diwaspadai. Masalah kesehatan dan keselamatan adalah salah satu potensi negatif yang harus diwaspadai di tempat kerja. Lingkungan kerja yang tidak aman atau tidak sehat dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari cedera ringan hingga cedera parah. Beberapa tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi potensi risiko ini adalah memastikan bahwa semua pekerja mengetahui tata cara kerja yang aman, memastikan bahwa setiap pekerja memiliki alat pelindung diri untuk digunakan, dan memastikan bahwa tempat kerja dalam kondisi yang aman untuk bekerja. Masalah keamanan merupakan potensi negatif lain yang harus diwaspadai di tempat kerja. Ini termasuk keamanan fisik, seperti pencurian, kejahatan, dan vandalisme, serta keamanan informasi, seperti pencurian data atau informasi sensitif. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi potensi risiko ini adalah memastikan bahwa semua perangkat keras dan lunak yang digunakan dalam tempat kerja telah diperbarui dengan pembaruan keamanan terbaru, memastikan bahwa semua pekerja mengetahui kebijakan dan prosedur keamanan yang berlaku di tempat kerja, dan memastikan bahwa tempat kerja memiliki sistem keamanan yang memadai. Masalah sosial adalah potensi negatif lain yang harus diwaspadai di tempat kerja. Ini termasuk berbagai masalah, seperti diskriminasi, pelecehan seksual, dan bullying. Beberapa tindakan yang bisa diambil untuk mengurangi potensi risiko ini adalah memastikan bahwa semua pekerja mengetahui dan memahami undang-undang dan kebijakan anti-diskriminasi yang berlaku di tempat kerja, memastikan bahwa setiap pekerja memiliki akses ke layanan bantuan sosial, dan memastikan bahwa tempat kerja memiliki prosedur yang jelas untuk menangani masalah sosial yang mungkin timbul. Meskipun ada banyak potensi negatif yang harus diwaspadai di tempat kerja, banyak tindakan yang dapat diambil untuk mengurangi potensi risiko ini. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa semua pekerja dapat bekerja dalam lingkungan yang aman, sehat, dan produktif. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk memastikan bahwa semua tindakan pencegahan telah diambil untuk mengurangi potensi negatif di tempat kerja. 3. Masalah kesehatan dan keselamatan bisa berasal dari lingkungan kerja yang buruk atau dari pengaturan yang tidak aman, yang dapat menyebabkan luka, cedera, atau bahkan kematian. Kesehatan dan keselamatan di tempat kerja adalah tantangan yang harus dihadapi oleh semua pengusaha dan pemilik bisnis. Untuk memastikan bahwa para pekerja di tempat kerja itu aman, diperlukan pengaturan yang tepat untuk menghindari risiko kecelakaan dan memastikan bahwa lingkungan kerja aman. Masalah kesehatan dan keselamatan bisa berasal dari lingkungan kerja yang buruk atau dari pengaturan yang tidak aman, yang dapat menyebabkan luka, cedera, atau bahkan kematian. Pertama, lingkungan kerja yang buruk dapat menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan. Beberapa contoh masalah yang muncul dari lingkungan kerja yang buruk adalah bahaya bahan kimia, bahaya radiasi, bahaya bising, bahaya getaran, dan bahaya debu. Semua bahaya ini dapat menyebabkan luka, cedera, atau bahkan kematian. Oleh karena itu, perlu adanya pengaturan yang tepat untuk menghindari bahaya tersebut dan memastikan bahwa lingkungan kerja aman untuk para pekerja. Kedua, pengaturan yang tidak aman dapat menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan. Beberapa contoh pengaturan yang tidak aman tersebut adalah pekerja yang tidak diberikan peralatan yang tepat untuk melakukan pekerjaannya, alat-alat yang tidak diperiksa dengan benar sebelum digunakan, dan pengaturan yang memungkinkan para pekerja melakukan pekerjaan yang tidak aman. Semua ini dapat menyebabkan luka, cedera, atau bahkan kematian. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan yang tepat untuk menghindari bahaya tersebut dan memastikan bahwa lingkungan kerja aman untuk para pekerja. Kesimpulannya, masalah kesehatan dan keselamatan di tempat kerja dapat berasal dari lingkungan kerja yang buruk atau dari pengaturan yang tidak aman, yang dapat menyebabkan luka, cedera, atau bahkan kematian. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan yang tepat untuk menghindari bahaya tersebut dan memastikan bahwa lingkungan kerja aman untuk para pekerja. 4. Masalah keamanan bisa berasal dari pencurian, pencemaran lingkungan, kebakaran, atau bahkan serangan teroris. Keamanan di tempat kerja merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa lingkungan kerja tetap aman dan nyaman bagi para pekerja. Masalah keamanan yang terjadi di tempat kerja dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk pencurian, pencemaran lingkungan, kebakaran, atau bahkan serangan teroris. Pencurian di tempat kerja dapat terjadi karena para pekerja tidak memiliki kepatuhan terhadap prosedur keamanan yang berlaku. Pencurian yang terjadi di tempat kerja dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi perusahaan dan juga menimbulkan stress dan kecemasan bagi para pekerja. Untuk mencegah pencurian di tempat kerja, perusahaan harus memastikan bahwa para pekerja mematuhi semua prosedur keamanan yang berlaku dan menerapkan pengawasan ketat. Pencemaran lingkungan juga merupakan masalah keamanan di tempat kerja. Pencemaran lingkungan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk polusi udara, limbah industri, dan juga bahan kimia berbahaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pencemaran lingkungan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan bagi para pekerja dan juga mengakibatkan kerugian finansial bagi perusahaan. Untuk mencegah pencemaran lingkungan di tempat kerja, perusahaan harus memastikan bahwa para pekerja mematuhi semua prosedur yang berlaku dan menggunakan teknologi yang tepat untuk mengurangi jumlah bahan kimia berbahaya yang dikeluarkan. Kebakaran juga merupakan salah satu masalah keamanan yang sering terjadi di tempat kerja. Kebakaran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya pemeliharaan atau kesalahan manusia. Kebakaran dapat mengakibatkan kerugian finansial, kerusakan properti, dan juga kematian. Untuk mencegah kebakaran di tempat kerja, perusahaan harus memastikan bahwa para pekerja mematuhi semua prosedur yang berlaku dan menggunakan teknologi yang tepat untuk mencegah kebakaran. Serangan teroris juga merupakan masalah keamanan yang sering terjadi di tempat kerja. Serangan teroris bisa mengakibatkan kerugian finansial, kerusakan properti, dan juga kematian. Untuk mencegah serangan teroris di tempat kerja, perusahaan harus memastikan bahwa para pekerja mematuhi semua prosedur yang berlaku dan menggunakan teknologi yang tepat untuk memantau situasi dan melaporkan tanda-tanda ancaman yang mungkin terjadi. Dalam kesimpulan, masalah keamanan di tempat kerja merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa lingkungan kerja tetap aman dan nyaman bagi para pekerja. Masalah keamanan yang terjadi di tempat kerja bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk pencurian, pencemaran lingkungan, kebakaran, atau bahkan serangan teroris. Untuk mengatasi masalah keamanan di tempat kerja, perusahaan harus memastikan bahwa para pekerja mematuhi semua prosedur yang berlaku dan menggunakan teknologi yang tepat untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Potensi dan bahaya di tempat kerja adalah aspek penting yang harus dipertimbangkan oleh setiap pemilik dan pengelola usaha. Potensi berkaitan dengan peluang yang ada untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kualitas kerja. Bahaya berhubungan dengan risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi, risiko kecelakaan, risiko keuangan, dan risiko lainnya yang dapat menurunkan kualitas kerja. Salah satu bahaya yang paling signifikan di tempat kerja adalah masalah sosial. Masalah sosial seperti gangguan, diskriminasi, dan pelecehan dapat menyebabkan masalah moral dan menurunnya kualitas kerja. Gangguan dapat mempengaruhi produktivitas dan moral karyawan. Diskriminasi dapat membuat beberapa karyawan merasa tidak dihargai, yang akhirnya dapat menurunkan produktivitas. Pelecehan dapat membuat karyawan merasa tidak aman dan tidak nyaman di lingkungan kerja mereka, dan dapat mengurangi produktivitas mereka. Untuk mengurangi beberapa masalah sosial, seperti gangguan, diskriminasi, dan pelecehan, pemilik dan pengelola usaha harus memiliki peraturan yang ketat yang melarang perilaku tersebut. Mereka juga harus membuat prosedur yang jelas untuk melaporkan gangguan, diskriminasi, dan pelecehan. Mereka harus memastikan bahwa semua karyawan tahu bagaimana melaporkan masalah ini dan bahwa laporan akan ditangani secara serius. Selain itu, pemilik dan pengelola usaha harus memastikan bahwa mereka memiliki proses rekrutmen yang adil dan objektif. Proses rekrutmen harus mengambil kesempatan untuk mewawancarai kandidat yang beragam dengan cara yang sama agar karyawan yang berbeda dapat mendapatkan kesempatan yang sama. Ini akan membantu untuk mencegah diskriminasi dan memastikan bahwa semua karyawan diperlakukan dengan adil. Pemilik dan pengelola usaha juga harus membuat lingkungan yang aman bagi semua karyawan. Mereka harus memastikan bahwa semua karyawan merasa nyaman dan aman bekerja di tempat kerja mereka. Ini termasuk menjaga agar semua karyawan merasa aman dan tidak takut untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi. Ini juga termasuk membuat prosedur untuk melaporkan masalah sosial seperti pelecehan, diskriminasi, dan gangguan. Dalam mengurangi risiko sosial di tempat kerja, pemilik dan pengelola usaha harus berfokus pada pencegahan. Hal ini termasuk membuat prosedur yang jelas untuk melaporkan masalah sosial dan membuat tindakan yang tepat untuk menangani masalah tersebut. Ini juga termasuk menjaga agar semua karyawan merasa dihargai dan diperlakukan dengan adil. Jika semua ini dilakukan dengan benar, maka pemilik dan pengelola usaha dapat memastikan bahwa masalah sosial di tempat kerja dapat diminimalkan. 6. Untuk menghindari potensi negatif dan bahaya di tempat kerja, perusahaan harus mengambil tindakan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan para pekerja. Keselamatan dan kesehatan para pekerja adalah aspek penting dari semua tempat kerja. Meskipun ada banyak potensi dan bahaya yang berpotensi mengancam keselamatan dan kesehatan pekerja, ada beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk menghindari potensi negatif dan bahaya di tempat kerja. Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa semua pekerja mengikuti prosedur keselamatan yang telah ditetapkan. Ini termasuk mengenakan pakaian yang sesuai dengan situasi, melakukan tes kesehatan secara berkala, dan mengikuti standar keselamatan yang relevan. Pelembagaan standar keselamatan yang jelas dan tepat juga dapat membantu menghindari potensi bahaya di tempat kerja. Kedua, perusahaan harus menyediakan alat keselamatan yang tepat bagi para pekerja. Ini termasuk pakaian pelindung, helm, kacamata pelindung, dan alat lain yang dapat membantu melindungi mereka dari bahaya. Dengan demikian, pekerja akan lebih tenang dan lebih aman dalam melakukan pekerjaan mereka. Ketiga, perusahaan harus memastikan bahwa semua pekerja memahami dan mematuhi prosedur keselamatan yang berlaku di tempat kerja. Perusahaan harus menyediakan pelatihan keselamatan yang tepat dan berkala bagi para pekerja. Pelatihan keselamatan ini harus meliputi pengetahuan tentang risiko dan bahaya di tempat kerja, serta bagaimana menghindarinya. Keempat, perusahaan harus memastikan bahwa semua pekerja memiliki akses ke informasi keselamatan yang tepat. Perusahaan harus menyediakan buku petunjuk keselamatan dan petunjuk yang jelas tentang bagaimana menghindari potensi bahaya di tempat kerja. Kelima, perusahaan harus memastikan bahwa semua pekerja memiliki akses ke alat keselamatan yang tepat dan dapat dipercaya. Perusahaan harus memastikan bahwa semua alat keselamatan yang digunakan di tempat kerja masih dalam kondisi baik dan berfungsi dengan benar. Keenam, perusahaan harus mengambil tindakan guna mencegah kecelakaan dan kejadian buruk di tempat kerja. Ini termasuk memonitor situasi kerja secara berkala, melakukan tes keselamatan berkala, dan memastikan bahwa semua peralatan dan bahan yang digunakan di tempat kerja aman untuk digunakan. Untuk menghindari potensi negatif dan bahaya di tempat kerja, perusahaan harus mengambil tindakan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan para pekerja. Ini termasuk memastikan bahwa semua pekerja mematuhi prosedur keselamatan yang telah ditetapkan, menyediakan alat keselamatan yang tepat, memastikan bahwa semua pekerja memahami dan mematuhi prosedur keselamatan yang berlaku, menyediakan informasi keselamatan yang tepat, dan memastikan bahwa semua alat keselamatan yang digunakan di tempat kerja masih dalam kondisi baik dan berfungsi dengan benar. Dengan demikian, para pekerja akan tetap aman dan sehat di tempat kerja. 7. Mereka harus menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, menerapkan praktik kerja yang aman, dan memastikan bahwa para pekerja memahami dan menghargai hak-hak dan tanggung jawab mereka. Potensi dan bahaya di tempat kerja adalah isu penting yang harus diperhatikan oleh para pekerja dan pengusaha. Potensi adalah kemungkinan yang muncul dan bahaya adalah kemungkinan yang dapat menimbulkan risiko bagi pekerja. Untuk menghindari potensi dan bahaya di tempat kerja, pekerja dan pengusaha harus menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, menerapkan praktik kerja yang aman, dan memastikan bahwa para pekerja memahami dan menghargai hak-hak dan tanggung jawab mereka. Pertama, para pekerja harus menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Lingkungan kerja yang aman dan nyaman akan meminimalkan risiko bahaya dan potensi di tempat kerja. Lingkungan kerja aman dan nyaman akan menciptakan suasana kerja yang positif dan dapat membantu para pekerja untuk bekerja secara efektif dan produktif. Lingkungan kerja yang aman dan nyaman harus memiliki peraturan dan prosedur yang jelas mengenai apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan, serta jenis perlindungan yang tersedia untuk membantu pekerja. Kedua, para pekerja dan pengusaha harus menerapkan praktik kerja yang aman. Ini termasuk memastikan bahwa pekerja mengikuti semua peraturan dan prosedur keselamatan yang relevan, memastikan bahwa pekerja menggunakan perlindungan keselamatan yang tepat, memastikan bahwa pekerja mematuhi semua peraturan dan prosedur kerja yang berlaku, dan memastikan bahwa pekerja memahami dan menghormati hak-hak dan tanggung jawab mereka. Ketiga, para pekerja dan pengusaha harus memastikan bahwa para pekerja memahami dan menghargai hak-hak dan tanggung jawab mereka. Para pekerja harus memahami tanggung jawabnya untuk bekerja secara aman dan nyaman, untuk mematuhi semua peraturan dan prosedur keselamatan, dan untuk mematuhi semua peraturan dan prosedur kerja yang berlaku. Para pekerja harus mengerti hak-hak mereka dan tanggung jawab mereka sebagai pekerja dan memastikan bahwa mereka mematuhi semua peraturan dan prosedur yang berlaku di tempat kerja. Potensi dan bahaya di tempat kerja adalah isu penting yang harus diperhatikan oleh para pekerja dan pengusaha. Untuk menghindari potensi dan bahaya di tempat kerja, para pekerja dan pengusaha harus menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, menerapkan praktik kerja yang aman, dan memastikan bahwa para pekerja memahami dan menghargai hak-hak dan tanggung jawab mereka. Dengan melakukan hal-hal ini, para pekerja dan pengusaha akan memastikan bahwa tempat kerja mereka aman dan nyaman untuk para pekerja. 8. Mereka juga harus menerapkan prosedur untuk menangani masalah sosial seperti pelecehan dan diskriminasi dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas para pekerja. Potensi dan bahaya di tempat kerja adalah masalah yang harus dihadapi oleh semua organisasi. Potensi dan bahaya ini dapat menghambat kinerja dan produktivitas organisasi. Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki strategi untuk mengoptimalkan potensi dan mengurangi bahaya yang mungkin terjadi di tempat kerja. Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa lingkungan kerja mereka aman dan nyaman bagi semua pekerja. Ini harus mencakup mengawasi kondisi fisik, seperti kualitas udara, suhu, suara, dan pencahayaan, serta keamanan fisik, seperti perlindungan terhadap bahaya kebakaran dan cedera. Hal ini juga melibatkan pengawasan perilaku di tempat kerja untuk memastikan bahwa tidak ada pelecehan, diskriminasi, atau kekerasan di tempat kerja. Kedua, perusahaan harus menyediakan pelatihan keterampilan dan manajemen untuk meningkatkan kompetensi para pekerja. Pelatihan ini dapat melibatkan pelatihan pelatihan keterampilan teknis, manajemen, dan keterampilan interpersonel. Pelatihan ini akan membantu para pekerja untuk meningkatkan produktivitas dan membuat mereka lebih efisien dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Ketiga, perusahaan harus menyediakan peluang untuk para pekerja untuk mengembangkan keterampilan mereka melalui pelatihan dan pengalaman. Perusahaan harus memberikan peluang bagi para pekerja untuk berpartisipasi dalam pelatihan dan kegiatan yang akan membantu mereka meningkatkan keterampilan mereka. Keempat, perusahaan harus menetapkan prosedur untuk menangani masalah sosial. Masalah sosial seperti pelecehan dan diskriminasi adalah masalah yang harus ditangani dengan serius oleh para pemimpin perusahaan. Mereka harus menetapkan prosedur yang jelas untuk menangani masalah ini dan mengambil tindakan yang perlu untuk menjamin bahwa masalah ini tidak terjadi lagi. Kelima, perusahaan harus memberikan pelatihan kepada para pekerja untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas mereka. Pelatihan ini harus memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan para pekerja dan membantu mereka meningkatkan produktivitas mereka. Pelatihan ini harus melibatkan pelatihan teknis, manajemen, dan keterampilan interpersonel. Keenam, perusahaan harus mengawasi aktivitas para pekerja untuk memastikan bahwa mereka mematuhi prosedur yang ditetapkan. Mereka harus mengawasi tingkah laku para pekerja dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa para pekerja mematuhi prosedur yang ditetapkan. Ketujuh, perusahaan harus mengambil tindakan untuk mencegah masalah sosial seperti pelecehan dan diskriminasi. Mereka harus membuat prosedur yang jelas untuk melaporkan masalah ini dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Kedelapan, perusahaan juga harus menerapkan prosedur untuk menangani masalah sosial seperti pelecehan dan diskriminasi dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas para pekerja. Dengan melakukan hal ini, perusahaan dapat memastikan bahwa para pekerja memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang optimal. Pelatihan ini juga akan membantu para pekerja untuk menjadi lebih produktif dan efisien dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Dengan mengimplementasikan strategi ini, perusahaan dapat memaksimalkan potensi dan mengurangi bahaya di tempat kerja. AlatPelindung Diri (APD) untuk K3 – Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Equipment adalah alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi dan menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan kerja.Alat-alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan harus sesuai dengan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pasti semua orang tidak asing lagi dengan yang namanya K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nah, bagi yang belum tahu akan saya jelaskan mengenai K3. K3 merupakan sebuah ilmu yang menjelaskan tentang pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Nah, di setiap pekerjaan pasti ada yang namanya potensi bahaya di lingkungan kerja baik yang beresiko kecil maupun besar. Apakah kalian tau apa sih potensi bahaya itu. Potensi bahaya adalah mengklarifikasi dan mengendalikan bahaya serta risiko dari setiap kegiatan operational dan produksi perusahaan, baik kegiatan rutin maupun non rutin. Serta untuk mengetahui,mengenal,dan memperkirakan adanya bahaya pada suatu sistem, seperti peralatan, tempat kerja dan proses saya juga akan menjelaskan apa sih bahaya itu. Definisi bahaya adalah sesuatu kondisi yang menyebab kan kerugian serta menciderai serta menyakit manusia. Disini saya akan memberi tau bagaimana cara mengidentifikasi bahaya di lingkungan kerja 1. Kelompokkan bahaya yang sudah teridentifikasi,tetapkan langkah-langkah pengendalian sementara, dan tentukan prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara tepat dan Kumpulkan semua informasi tentang potensi bahaya yang ada di tempat Lakukan identifikasi bahaya terhadap Kumpulkan semua informasi mengenai bahaya yang ada di tempat dan kesehatan Lakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan aktivitas non-rutin. 5. Lakukan investigasi pada setiap kecelakaan yang terjadi6. Lakukan pemeriksaan secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di tempat Diana LuthfiyahNim 2440022009Prodi D4 K3Universitas Universitas Nahdlatul Ulama SurabayaTugas uts bahasa indonesia Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
PENGENDALIANBAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA Menimbang : a. Bahwa kegiatan industri yang mengolah, menyimpan, mengedarkan, mengangkut Departemen/Dinas Tenaga Kerja setempat menetapkan kategori potensi bahaya perusahaan atau industri yang bersangkutan. (2) Potensi bahaya sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) terdiri dari : a.
Potensi Bahaya dan Risiko Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja Motivasi utama dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit yang ditimbulkan oleh pekerjaan. Oleh karena itu perlu melihat penyebab dan dampak yang ditimbulkannya. Potensi Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi untuk terjadinya insiden yang berakibat pada kerugian. Risiko adalah kombinasi dan konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya dan peluang terjadinya kejadian tersebut. Mustahil untuk mengetahui semua bahaya yang ada. Beberapa hal yang tampak jelas berbahaya, seperti bekerja dengan menggunakan tangga yang tidak stabil atau penanganan bahan kimia bersifat asam. Namun demikian, banyak kecelakaan terjadi akibat dari situasi sehari-hari misalnya tersandung tikar di lantai kantor. Ini tidak berarti bahwa tikar pada umumnya berbahaya! Namun demikian, hal ini bisa terjadi, tikar tersebut dalam posisi terlipat atau tidak seharusnya dan menjadi potensi bahaya dalam kasus ini. Advertisment Seperti diketahui, potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dapat berupa berbagai bentuk. Terlebih lagi, masing-masing risiko bisa menjadi tinggi atau rendah, tergantung pada tingkat peluang bahaya yang ada. Mempertimbangkan kasus tikar, tingkat risiko mungkin bergantung pada posisi matras – Apakah dalam posisi tergulung? Apakah jelas terlipat? risiko cedera – jika seseorang tersandung oleh tikar ini, ia cenderung jatuh ke lantai atau menabrak mesin yang bergerak? Risiko yang ditimbulkan dapat berupa berbagai konsekuensi dan dapat dibagi menjadi empat kategori besar Baca Juga apa itu K3 ? Tabel A Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja didasarkan pada dampak korban Kategori A Kategori B Kategori C Kategori D Potensi bahaya yang menimbulkan risiko dampak jangka panjang pada kesehatan Potensi bahaya yang menimbulkan risiko langsung pada keselamatan Risiko terhadap kesejahteraan atau kesehatan sehari-hari Potensi bahaya yang menimbulkan risiko pribadi dan psikologis Bahaya factor kimia debu, uap logam, uap Bahaya faktor biologi penyakit dan gangguan oleh virus, bakteri, binatang dsb. Bahaya faktor fisik bising, penerangan, getaran, iklim kerja, jatuh Cara bekerja dan bahaya factor ergonomis posisi bangku kerja, pekerjaan berulang- ulang, jam kerja yang lama Potensi bahaya lingkungan yang disebabkan oleh polusi pada perusahaan di masyarakat Kebakaran Listrik Potensi bahaya Mekanikal tidak adanya pelindung mesin House keeping perawatan buruk pada peralatan Air Minum Toilet dan fasilitas mencuci Ruang makan atau Kantin P3K di tempat kerja Transportasi Pelecehan, termasuk intimidasi dan pelecehan seksual Terinfeksi HIV/AIDS Kekerasan di tempat kerja Stress Narkoba di tempat kerja Dalam Tabel A, bahan-bahan bersifat racun atau asam termasuk dalam kategori A, sedangkan tikar tergulung merupakan bahaya tersandung termasuk bagian housekeeping dalam kategori B. Tentu saja beberapa hal mungkin dapat termasuk dalam kedua kategori. Misalnya api bisa ditempatkan dalam kategori A dan B. Tabel A menggambarkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mencakup semua dampak kesehatan pada pekerja, dari keselamatan fisik sampai kesejahteraan mental dan sosial serta bahaya/risiko yang ditimbulkannya. Tidak akan mungkin bagi seorang pengusaha untuk mengidentifikasi dan menemukan solusi untuk semua elemen ini tanpa kerjasama dengan tenaga kerja. Inilah salah satu alasan lagi mengapa konsultasi antara pekerja dan manajemen sangat penting. Potensi bahaya yang mengakibatkan dampak risiko jangka panjang pada kesehatan Suatu bahaya kesehatan akan muncul bila seseorang kontak dengan sesuatu yang dapat menyebabkan gangguan/kerusakan bagi tubuh ketika terjadi pajanan “exposure” yang berlebihan. Bahaya kesehatan dapat menyebabkan penyakit yang disebabkan oleh pajanan suatu sumber bahaya di tempat kerja. Potensi bahaya kesehatan yang biasa di tempat kerja berasal dari lingkungan kerja antara lain faktor kimia, faktor fisik, faktor biologi, faktor ergonomis dan faktor psikologi. Bahaya faktor-faktor tersebut akan dibahas secara rinci lebih lanjut di bawah ini antara lain kimia, fisik, biologi dan ergonomis. Bahaya Faktor Kimia Risiko kesehatan timbul dari pajanan berbagai bahan kimia. Banyak bahan kimia yang memiliki sifat beracun dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh dan organ lainnya. Bahan kimia berbahaya dapat berbentuk padat, cairan, uap, gas, debu, asap atau kabut dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara utama antara lain Inhalasi menghirup Dengan bernapas melalui mulut atau hidung, zat beracun dapat masuk ke dalam paru-paru. Seorang dewasa saat istirahat menghirup sekitar lima liter udara per menit yang mengandung debu, asap, gas atau uap. Beberapa zat, seperti fiber/serat, dapat langsung melukai paru- paru. Lainnya diserap ke dalam aliran darah dan mengalir ke bagian lain dari tubuh. Pencernaan menelan Bahan kimia dapat memasuki tubuh jika makan makanan yang terkontaminasi, makan dengan tangan yang terkontaminasi atau makan di lingkungan yang terkontaminasi. Zat di udara juga dapat tertelan saat dihirup, karena bercampur dengan lendir dari mulut, hidung atau tenggoroka Zat beracun mengikuti rute yang sama sebagai makanan bergerak melalui usus menuju perut. Penyerapan ke dalam kulit atau kontak invasif Beberapa di antaranya adalah zat melewati kulit dan masuk ke pembuluh darah, biasanya melalui tangan dan waja Kadang-kadang, zat-zat juga masuk melalui luka dan lecet atau suntikan misalnya kecelakaan medis. Guna mengantisipasi dampak negatif yang mungkin terjadi di lingkungan kerja akibat bahaya faktor kimia maka perlu dilakukan pengendalian lingkungan kerja secara teknis sehingga kadar bahan-bahan kimia di udara lingkungan kerja tidak melampaui nilai ambang batas NAB. Bahan kimia di tempat kerja Bahan-bahan kimia digunakan untuk berbagai keperluan di tempat kerja. Bahan- bahan kimia tersebut dapat berupa suatu produk akhir atau bagian bentuk bahan baku yang digunakan untuk membuat suatu produk. Juga dapat digunakan sebagai pelumas, untuk pembersih, bahan bakar untuk energi proses atau produk samping. Banyak bahan kimia yang digunakan di tempat kerja mempengaruhi kesehatan kita dengan cara-cara yang tidak diketahui. Dampak kesehatan dari beberapa bahan kimia bisa secara perlahan atau mungkin membutuhkan waktu bertahun- tahun untuk berkembang. Apa yang perlu diketahui untuk mencegah atau mengurangi bahaya? kemampuan bahan kimia untuk menghasilkan dampak kesehatan negatif sifat beracun. Semua bahan kimia harus dianggap sebagai sumber potensi bahaya sampai dampak bahan kimia tersebut sepenuhnya diketahui; wujud bahan kimia selama proses kerja. Hal ini dapat membantu untuk menentukan bagaimana mereka bisa kontak atau masuk ke dalam tubuh dan bagaimana paparan dapat dikendalikan; bagaimana mengenali, menilai dan mengendalikan risiko kimia misalnya dengan memasang peralatan pembuangan exhaust pada sumber polutan, menggunakan rotasi pekerjaan untuk mempersingkat pajanan pekerja terhadap bahaya; jenis alat pelindung diri APD yang diperlukan untuk melindungi pekerja, seperti respirator dan sarung tangan ; bagaimana mengikuti sistem komunikasi bahaya bahan kimia yang sesuai melalui lembar data keselamatan LDK dan label dan bagaimana menginterpretasikan LDK dan label tersebut. Lembar Data Keselamatan dan Pelabelan Bahan Kimia Pelabelan merupakan pemberian tanda berupa gambar/simbol, huruf/tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk pernyataan lain yang disertakan pada bahan berbahaya, dimasukkan ke dalam, ditempelkan, atau merupakan bagian kemasan bahan berbahaya, sebagai keterangan atau penjelasan yang berisi nama sediaan atau nama dagang, nama bahan aktif, isi/berat netto, kalimat peringatan dan tanda atau simbol bahaya, petunjuk pertolongan pertama pada kecelakaan. Pelabelan bahan kimia merupakan salah satu cara penting untuk mencegah penyalahgunaan atau penanganan yang dapat menyebabkan cedera atau sakit. Dalam transportasi, bila kemungkinan terjadi kecelakaan, maka sangat penting dalam keadaan darurat untuk mengetahui risiko dari zat-zat tersebut. Sedangkan lembar data keselamatan bahan adalah lembar petunjuk yang berisi informasi tentang sifat fisika, kimia dari bahan berbahaya, jenis bahaya yang dapat ditimbulkan, cara penanganan dan tindakan khusus yang berhubungan dengan keadaan darurat dalam penanganan bahan berbahaya. Contoh LAbel GHS untuk Transportasi Di Indonesia, selain lembar data keselamatan, penyediaan pelabelan bahan kimia merupakan salah satu kewajiban pengusaha/pengurus dalam mengendalikan bahan kimia di tempat kerja. Adapun lembar data keselamatan bahan dan pelabelan beserta klasifikasi bahaya bahan kimia yang berdasarkan sistim global harmonisasi telah juga diadopsi oleh Pemerintah Indonesia. Bahaya Faktor Fisik Faktor fisik adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika antara lain kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan sinar ultra ungu. Faktor-faktor ini mungkin bagian tertentu yang dihasilkan dari proses produksi atau produk samping yang tidak diinginkan. Kebisingan Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat- alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat me- nimbulkan gangguan pendengaran. Suara keras, berlebihan atau berkepanjangan dapat merusak jaringan saraf sensitif di telinga, menyebabkan kehilangan pendengaran sementara atau permanen. Hal ini sering diabaikan sebagai masalah kesehatan, tapi itu adalah salah satu bahaya fisik utama. Batasan pajanan terhadap kebisingan ditetapkan nilai ambang batas sebesar 85 dB selama 8 jam sehari. Penerangan Penerangan di setiap tempat kerja harus memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan. Penerangan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan kualitas dan produktivitas. Sebagai contoh, pekerjaan perakitan benda kecil membutuhkan tingkat penerangan lebih tinggi, misalnya mengemas kotak. Studi menunjukkan bahwa perbaikan penerangan, hasilnya terlihat langsung dalam peningkatan produktivitas dan pengurangan kesalahan. Bila penerangan kurang sesuai, para pekerja terpaksa membungkuk dan mencoba untuk memfokuskan penglihatan mereka, sehingga tidak nyaman dan dapat menyebabkan masalah pada punggung dan mata pada jangka panjang dan dapat memperlambat pekerjaan mereka. Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik cepat reciprocating, memantul ke atas dan ke bawah atau ke belakang dan ke depan. Gerakan tersebut terjadi secara teratur dari benda atau media dengan arah bolak balik dari kedudukannya. Hal tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap semua atau sebagian dari tubuh. Misalnya, memegang peralatan yang bergetar sering mempengaruhi tangan dan lengan pengguna, menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan sirkulasi di tangan. Sebaliknya, mengemudi traktor di jalan bergelombang dengan kursi yang dirancang kurang sesuai sehingga menimbulkan getaran ke seluruh tubuh, dapat mengakibatkan nyeri punggung bagian bawah. Getaran dapat dirasakan melalui lantai dan dinding oleh orang-orang disekitarnya. Misalnya, mesin besar di tempat kerja dapat menimbulkan getaran yang mempengaruhi pekerja yang tidak memiliki kontak langsung dengan mesin tersebut dan menyebabkan nyeri dan kram otot. Batasan getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 m/detik2. Iklim kerja Ketika suhu berada di atas atau di bawah batas normal, keadaan ini memperlambat pekerjaan. Ini adalah respon alami dan fisiologis dan merupakan salah satu alasan mengapa sangat penting untuk mempertahankan tingkat kenyamanan suhu dan kelembaban ditempat kerja. Faktor- faktor ini secara signifikan dapat berpengaruh pada efisiensi dan produktivitas individu pada pekerja. Sirkulasi udara bersih di ruangan tempat kerja membantu untuk memastikan lingkungan kerja yang sehat dan mengurangi pajanan bahan kimia. Sebaliknya, ventilasi yang kurang sesuai dapat mengakibatkan pekerja kekeringan atau kelembaban yang berlebihan; menciptakan ketidaknyamanan bagi para pekerja; mengurangi konsentrasi pekerja, akurasi dan perhatian mereka untuk praktek kerja yang aman. Agar tubuh manusia berfungsi secara efisien, perlu untuk tetap berada dalam kisaran suhu normal. Untuk itu diperlukan iklim kerja yang sesuai bagi tenaga kerja saat melakukan pekerjaan. Iklim kerja merupakan hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat dari kerja berdasarkan suhu dan kelembaban ditetapkan dalam Kepmenaker No 51 tahun 1999 diatur dengan memperhatikan perbandingan waktu kerja dan waktu istirahat setiap hari dan berdasarkan beban kerja yang dimiliki tenaga kerja saat bekerja ringan, sedang dan berat. Radiasi Tidak Mengion Radiasi gelombang elektromagnetik yang berasal dari radiasi tidak mengion antara lain gelombang mikro dan sinar ultra ungu ultra violet. Gelombang mikro digunakan antara lain untuk gelombang radio, televisi, radar dan telepon. Gelombang mikro mempunyai frekuensi 30 kilo hertz – 300 giga hertz dan panjang gelombang 1 mm – 300 cm. Radiasi gelombang mikro yang pendek 1 cm dapat menembus jaringan yang lebih dalam. Radiasi sinar ultra ungu berasal dari sinar matahari, las listrik, laboratorium yang menggunakan lampu penghasil sinar ultra violet. Panjang felombang sinar ultra violet berkisar 1 – 40 nm. Radiasi ini dapat berdampak pada kulit dan mata. Bahaya Faktor Biologi Faktor biologi penyakit akibat kerja sangat beragam jenisnya. Seperti pekerja di pertanian, perkebunan dan kehutanan termasuk di dalam perkantoran yaitu indoor air quality, banyak menghadapi berbagai penyakit yang disebabkan virus, bakteri atau hasil dari pertanian, misalnya tabakosis pada pekerja yang mengerjakan tembakau, bagasosis pada pekerja – pekerja yang menghirup debu-debu organic misalnya pada pekerja gandum aspergillus dan di pabrik gula,. Penyakit paru oleh jamur sering terjadi pada pekerja yang menghirup debu organik, misalnya pernah dilaporkan dalam kepustakaan tentang aspergilus paru pada pekerja gandum. Demikian juga “grain asma” sporotrichosis adalah salah satu contoh penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh jamur. Penyakit jamur kuku sering diderita para pekerja yang tempat kerjanya lembab dan basah atau bila mereka terlalu banyak merendam tangan atau kaki di air seperti pencuci. Agak berbeda dari faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja lainnya, faktor biologis dapat menular dari seorang pekerja ke pekerja lainnya. Usaha yang lain harus pula ditempuh cara pencegahan penyakit menular, antara lain imunisasi dengan pemberian vaksinasi atau suntikan, mutlak dilakukan untuk pekerja-pekerja di Indonesia sebagai usaha kesehatan biasa. Imunisasi tersebut berupa imunisasi dengan vaksin cacar terhadap variola, dan dengan suntikan terhadap kolera, tipus dan para tipus perut. Bila memungkinkan diadakan pula imunisasi terhadap TBC dengan BCG yang diberikan kepada pekerja-pekerja dan keluarganya yang reaksinya terhadap uji Mantaoux negatif, imunisasi terhadap difteri, tetanus, batuk rejan dari keluarga-keluarga pekerja sesuai dengan usaha kesehatan anak-anak dan keluarganya, sedangkan di Negara yang maju diberikan pula imunisasi dengan virus influenza. Baca Juga Pentingnya SMK3 Bahaya Faktor Ergonomi dan Pengaturan Kerja Industri barang dan jasa telah mengembangkan kualitas dan produktivitas. Restrukturisasi proses produksi barang dan jasa terbukti meningkatkan produktivitas dan kualitas produk secara langsung berhubungan dgn disain kondisi kerja Pengaturan cara kerja dapat memiliki dampak besar pada seberapa baik pekerjaan dilakukan dan kesehatan mereka yang melakukannya. Semuanya dari posisi mesin pengolahan sampai penyimpanan alat-alat dapat menciptakan hambatan dan risiko. Penyusunan tempat kerja dan tempat duduk yang sesuai harus diatur sedemikian sehingga tidak ada pengaruh yang berbahaya bagi kesehatan. Tempat – tempat duduk yang cukup dan sesuai harus disediakan untuk pekerja-pekerja dan pekerja- pekerja harus diberi kesempatan yang cukup untuk menggunakannya. Prinsip ergonomi adalah mencocokan pekerjaan untuk pekerja. Ini berarti mengatur pekerjaan dan area kerja untuk disesuaikan dengan kebutuhan pekerja, bukan mengharapkan pekerja untuk menyesuaikan diri. Desain ergonomis yang efektif menyediakan workstation, peralatan dan perlengkapan yang nyaman dan efisien bagi pekerja untuk digunakan. Hal ini juga menciptakan lingkungan kerja yang sehat, karena mengatur proses kerja untuk mengendalikan atau menghilangkan potensi bahaya. Tenaga kerja akan memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya. Cara bekerja harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan ketegangan otot, kelelahan yang berlebihan atau gangguan kesehatan yang lain. Risiko potensi bahaya ergonomi akan meningkat dengan tugas monoton, berulang atau kecepatan tinggi; dengan postur tidak netral atau canggung; bila terdapat pendukung yang kurang sesuai; bila kurang istirahat yang cukup. Demikianlah sedikit ulasan tentang potensi bahaya dan ulasan lengkap bisa mengikuti training Ahli K3 Umum yang dilaksanakan Oleh PT PRASHETYA QUALITY..Pelatihan dan Sertifikasi yang berkualitas dan sesuai dengan standarisasi baik secara nasional dan internasional, kami yakin bahwa Program Pelatihan yang Kami tawarkan akan mampu memberikan kontribusi yang maksimal kepada pihak perusahaan..Pelatihan-pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 adalah pelatihan-pelatihan yang disusun untuk memberi bekal kepada personil yang ditunjuk perusahaan untuk dapat menerapkan K3 di tempat kerja. Sehingga dapat mengeliminisir kecelakaan di tempat kerja. Advertisment Silahkan klik tombol dibawah ini untuk melanjutkan proses pendaftaran.
Inikemungkinan bukan berbentuk kecelakaan fisik yang meneror jiwa, tetapi bisa berupa masalah psikologis serta mental. Ya, bahaya kerja yang ditujukan di sini yaitu setiap kondisi dalam lingkungan kerja yang mempunyai potensi memunculkan penyakit
Bagaimana cara anda mengenali bahaya di tempat kerja? Pertanyaan yang sering diungkapkan untuk para pekerja yang memiliki resiko tinggi saat bekerja di pabrik atau area lapangan. Karena kesehatan dan nyawa adalah hasil penting yang lebih penting dari sekedar gaji yang tinggi. Oleh karena itu kepastian untuk mendapatkan keamanan kerja sangatlah penting sebelum kamu diterima bekerja pada suatu perusahaanBanyak orang yang mengalami masalah di tempat kerja seperti konflik internal keluarga, banyak yang mencari di google tentang ciri ciri istri selingkuh di tempat kerja, sampai mimpi kembali bekerja di tempat kerja yang lama. Hal ini membuktikan bahwa tempat kerja merupakan area yang sangat urgent untuk istilah keselamatan kerja ada yang disebut sebagai prinsip 5S dan 5R penerapan 5S Ini adalah suatu aturan baku yang harus ditetapkan oleh perusahaan kepada karyawannya dalam melakukan suatu aktivitas yang berhubungan dengan contoh 5S dan 5R di tempat kerja yaitu sebagai berikut Seiri RingkasSeiton RapiSeiso ResikSeiketsu RawatShitsuke RajinSelain itu ada juga istilah PHBS, yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tempat kerja, yang mana ini adalah salah satu program dari Kementerian Kesehatan yang mana menjadi penerapan perilaku kesehatan bagi kesadaran pribadi, khususnya buat pekerja yang ada di area tempat kerjaBaca juga Kata Motivasi Mencari Kerja Buat PengangguranPada dasarnya terdapat lima sumber bahaya di tempat kerja yang harus diperhatikan dan diketahui oleh sobat ukm sumut, yaitu sebagai berikut 1. Material 2. Metode atau cara 3. Mesin 4. Lingkungan kerja 5. Energi atau dayaCara Mengenali Bahaya KerjaTips Beradaptasi di Tempat KerjaKata PenutupSalah satu upaya untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan adalah dengan berkomunikasi di tempat kerja dengan baik. Selain itu, bagi sobat ukmsumut yang sudah berkeluarga ada baiknya untuk membawa menu bekal ke tempat kerja, selain lebih hemat kamu juga bisa meminimalisir bahaya dari makanan yang dijual diluar ruanganLangkah 1 Mengidentifikasi seluruh informasi bahaya yang ada di tempat kerjaLangkah pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan mengumpulkan dan mengidentifikasi seluruh informasi mengeai bahaya di tempat ini bertujuan untuk menentukan potensi atau resiko bahaya yang mungkin dihadapi. Kamu juga bisa berdiskusi dengan ahli keselamatan kerja, pakar atau pekerja yang sudah berpengalaman dalam menentukan hal hal yang dinilai penting untuk dibuatkan solusiLangkah 2 Melakukan pengecekan langsung untuk menemukan potensi bahayaResiko bahaya akan muncul seiring dengan adanya perubahan lokasi, proses, alur, waktu atau mesin dan peralatan yang tidak memadai, mengabaikan tindakan pemeliharaan atau perbaikan, dan perubahan SOP kerja yang tidak terlaksana dengan baikLangkah 3 Menginvestigasi setiap insiden yang sudah terjadiTerjadinya insiden di tempat kerja, seperti kecelakaan, terpapar penyakit, near-misses dan kejadian lainnya akan memberikan informasi yang jelas mengenai dimana, bagaimana dan mengapa bahaya tersebut berada. Dengan melakukan investigasi, maka setiap insiden bisa dikembangkan untuk ditemukan solusinyaLangkah 4 Mengidentifikasi bahaya terkait situasi daruratKegiatan yang dilakukan tidak rutin seperti inspeksi mendadak, pemeliharaan mesin, atau perbaikan bisa menghadirkan resiko bahaya. Oleh karena itu diperlukan pengembangan prosedur keselamatan kerja untuk menanggapi secara aman terhadap bahaya yang terkait dengan keadaan daruratLangkah 5 Mengelompokkan sifat bahaya yang sudah teridentifikasiSetelah mengumpulkan seluruh informasi bahaya yang sudah terindetifikasi, kemudian sobat ukmsumut bisa melakukan cluster atau pengurutan bahaya dari yang paling prioritas untuk diberikan solusi sesegera mungkin dan mana bahaya yang tidak membutuhkan solusi penanganan segeraLangkah 6 Menentukan solusi pengendalian sementara dan secara permanenInformasi yang sudah dihimpun dari hasil identifikasi sebelumnya, kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan tindakan pengendalian sementara dan menentukan prioritas bahaya mana saja yang membutuhkan tindakan pengendalian secara permanenLangkah 7 Membuat data visual terkait penanganan resiko bahaya kerjaData visual seperti infografis, peta konsep atau tabel diperlukan dalam mengumpulkan seluruh potensi bahaya yang sudah terkumpul, bersamaan dengan solusi penanganannya. Sehingga para pekerja dan atasan perusahaan juga bisa memahami dan menerapkan langkah langkah prioritas yang harus diambil ketika proses kerja berlangsungLangkah 8 Pemberlakukan aturan keselamatan kerjaLangkah terakhir adalah dengan menerapkan aturan ketat terhadap prosedur keselamatan kerja dari hasil identifikasi pengenalan resiko bahaya kerja bagi para karyawan di tempat kerja. Diberlakukannya aturan ini juga harus disertai sanksi bagi yang melanggar atau tidak mematuhi, sehingga bisa menimbulkan efek jera bagi pelanggarBaca juga Cara Melamar Kerja Lewat HPTips Beradaptasi di Tempat KerjaMenetapkan Motivasi KerjaPerubahan tidak mudah bagi kebanyakan orang, terutama jika semuanya berjalan baik dan new normal berlaku di tempat kerja yang penuh dengan ketidakpastian. Jika sobat ukmsumut selalu mencari metode peningkatan diri, misalnya kesempatan utama untuk belajar bagaimana menjadi lebih akomodatif dan fleksibel di tempat struktur manajemen bisnis, atau lokasi departemen juga dapat mengarah pada hubungan baru yang kamu cari, baik untuk jenjang karier atau jaringan pertemanan. Langkah kunci pertama untuk unggul dalam kemampuan beradaptasi adalah menemukan motivator yang membuat diri kamu lebih mudah untuk beradaptasiMengamati dan MempelajariSetiap orang yang sukses telah belajar sesuatu dari orang-orang di sekitar mereka, baik kolega, keluarga, teman atau mentor terdekat. Jutaan video cara-cara di youtube membuktikan fakta bahwa lebih mudah dipelajari ketika kamu menonton seseorang yang sudah menguasai tugas prinsip yang sama dalam pekerjaan dan lingkungan baru kamu. Mengamati orang lain juga dapat membantu ketika berhadapan dengan klien, pesaing, dan bahkan seorang atlet yang mempelajari video lawan mereka, mengetahui bagaimana orang lain berpikir dan bertindak dalam situasi tertentu dapat membantu kamu mempersiapkan respons secara otomatis. Persiapan awal ini memungkinkan untuk lebih cepat beradaptasi dengan tantangan yang sifatnya mendadakMengajukan PertanyaanSelain melakukan observasi, sobat ukmsumut juga perlu belajar dengan mengajukan pertanyaan. Ketika perubahan besar terjadi di tempat kerja, termasuk restrukturisasi atau sistem komputer yang sama sekali baru, beberapa kekhawatiran atau kebingungan dapat cara untuk memerangi hal tersebut adalah dengan mengajukan pertanyaan sampai kamu sepenuhnya memahami semua perubahan yang beberapa pertanyaan untuk rekan kerja kamu yang mungkin telah memahami beberapa aspek perubahan lebih baik daripada kamu. Rekan kerja di departemen lain mungkin juga memiliki akses ke informasi yang berbedaSemakin banyak pengetahuan yang dimiliki, semakin baik diri kamu mampu beralih ke sistem baru. Satu catatan penting, selain tuntutan kerja bagi anak baru agar bisa segera beradaptasi, ada beberapa perusahaan juga menerapkan uji teori maupun kompetensi bagi para pekerjanya, salah satunya mengadakan tes bahasa inggris untuk karyawan hingga pengoperasian layanan ini untuk menguji kualitas mereka apakah layak untuk nantinya dipromosikan dan menempati jabatan lebih tinggi. Walaupun sobat ukmsumut anak baru jangan sampai kalah dengan karyawan yang sudah lama. Karena persaingan akan selalu ada, maka sembari beradapatasi. Latihlah terus komunikasi bahasa asingmu, karena suatu saat pasti akan juga Contoh Ide Kreatif di Tempat KerjaKata PenutupArea tempat kerja merupakan salah satu lokasi yang harus kita pastikan aman saat kita melakukan kegiatan bekerja. Dan biasanya perusahaan yang baik adalah mereka yang sudah memastikan keselamatan kerja bagi seluruh materi ukm sumut mengenai bagaimana cara mengenali bahaya di tempat kerja seperti yang dijelaskan diatas bisa bermanfaat buat teman-teman sekalian dalam memastikan bagaimana perusahaan untuk memberikan jaminan keselamatan bagi para pekerjaannya. Terima kasih sudah berkunjung dan jangan lupa untuk share artikel ini ke sosial media kalian
danKesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) : a. praktik kerja yang aman b. bahaya di tempat kerja c. prosedur dalam keadaan darurat. 2. Kompetensi di akhir fase peserta didik mampu memahami dan menerapkan budaya kerja industri : 5R (ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). G. Model Pembelajaran Model pembelajaran Pembelajaran PBL

Kegagalan dalam mengidentifikasi dan mengenali potensi bahaya di tempat kerja bisa berakibat banyak kecelakaan kerja yang terjadi akibat dari kegagalan pada proses ini. Gagal dalam mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja berarti gagal pula dalam mengendalikan resiko yang terkait mungkin merencanakan pengendalian bahaya, jika potensi bahayanya saja tidak bisa kita kenali, benarkan?Nah, tidak terkendalinya potensi bahaya ini akan menyebabkan kemungkinan terjadinya resiko menjadi karena itulah, kemampuan untuk mengenali potensi bahaya di tempat kerja menjadi sangat penting. Karena ia menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan postingan kali ini kita tidak akan membahas bagaimana cara melakukan identifikasi potensi bahaya di tempat kerja secara tetapi yang akan kita bahas adalah daftar potensi bahaya umum yang ada di tempat kerja. Dari daftar tersebut nantinya anda bisa melakukan penilaian, kira-kira potensi bahaya yang ada di tempat kerja anda yang mana apa saja potensi bahaya di tempat kerja? Yuk mari kita simak postingan berikut tempat kerja akan memiliki potensi bahaya yang berbeda dari tempat kerja lainnya. Ini bisa dipahami karena kondisi tempat kerja yang berbeda-beda. Namun, biasanya akan ada kesamaan pada beberapa potensi bahaya contoh pabrik kimia seperti pabrik H2O2, tentu akan memiliki potensi bahaya yang berbeda dengan perusahaan jasa potensi bahaya kebakaran ada pada kedua tempat kerja tadi, karena sumber api dan bahan kimia mudah terbakar ada di ada puluhan, ratusan bahkan ribuan potensi bahaya yang ada di tempat kerja. Akan tetapi dari sekian banyak potensi bahaya tersebut bisa kita kelompokkan ke dalam beberapa potensi bahaya – seperti dilansir Canadian Center for Occupational Health and Safety – tersebut meliputiBiologisKimiaFisikErgonomisPsikososialPotensi-potensi bahaya di tempat kerja untuk masing-masing kategori dapat dilihat pada daftar berikut iniBiologisPotensi bahaya yang termasuk ke dalam kategori ini meliputi bahaya yang ditimbulkan oleh bakteri, virus, serangga – seperti nyamuk dan tawon, ular, burung, binatang buas, dan lain-lain. Satu contoh nyata yang ada di tempat kerja adalah gigitan ular dan sengatan lokasi tempat kerja anda dekat dengan kawasan hutan, maka potensi serangan hewan buas menjadi potensi bahaya yang nyata pulaKimiaBahan kimia B3 atau bahan berbahaya dan beracun merupakan potensi bahaya kimia yang paling umum ditemukan di tempat saja misalnya tinta yang digunakan pada mesin photo copy atau printer, bahan pembersih lantai dan bahan bakar kimia B3 lainnya yang biasanya di temukan pada industri seperti hidrogen peroksida, amonia, asam fosfat, asam fluorida, asam sulfat dan asam potensi bahaya yang termasuk ke dalam kategori kimia tergantung dari sifat atau karakteristik bahan kimia yang dimaksud; mudah meledak, mudah terbakar, beracun, oksidator, iritan dan bahaya yang terkait dengan bahan kimia adalahreaksi berantailedakankebakarankeracunaniritasikekurangan oksigenterpaparnya organ-organ tubuh seperti ginjal, saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan bahaya yang termasuk ke dalam kategori ini dapat berupasuhu yang tinggi atau sangat rendahradiasitekanan yang tinggi, yang dapat berupa gas dalam tabung atau pressure vesseltekanan vakum yang sangat rendahalat berputar yang tidak dilengkapi dengan alat pengamanjatuh dari ketinggiantersengat aliran listrikbenda tajamtergelincirterbentur benda kerasdan lain-lainErgonomisTerdapat beberapa potensi bahaya yang tergolong ke dalam kelompok ergonomis diantaranyapergerakan yang berlebihan dan berulangterlalu banyak menggunakan pengangkatan manualtempat kerja yang dirancang dengan tidak tepat, termasuk tempat dudukposisi berdiri yang terlalu lamaposisi duduk yang terlalu lamapencahayaan yang terlalu minim atau berlebihgetaran atau vibrasi yang melebihi ambang batas amankebisingan yang melebihi batas amantemperatur ruang kerja yang terlalu dingin atau panasPsikososialAspek psikologi ternyata menjadi salah satu faktor penyebab munculnya potensi bahaya yang perlu dicermati dengan baik agar tidak muncul masalah keselamatan potensi bahaya yang termasuk ke dalam kelompok ini antara lainjam kerja shift malamjam kerja yang terlalu panjangbeban kerja yang terlalu besar atau terlalu rendahselalu bekerja dengan deadline yang pendektidak ada support dari atasan atas masalah di tempat kerjaadanya konflik pribadihubungan yang buruk antara atasan dan bawahanketersediaan peralatan kerja yang minimupah atau gaji dengan standar yang rendahkomunikasi yang tidak berjalan baikSegera Lakukan Identifikasi Potensi Bahaya di Tempat KerjaBagi perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen K3 SMK3 atau sistem manajemen keselamatan ISO 45001, maka daftar potensi bahaya seperti yang dibahas di atas wajib tetapi bagi anda yang belum menerapkannya, bisa jadi anda belum memiliki daftar potensi bahaya yang terkait dengan tempat kerja itu masalahnya, maka segera lakukan identifikasi potensi bahaya. Pada saat pertama kali anda melakukannya mungkin tidak semua potensi bahaya anda dapat itu tidak masalah. Anda bisa melakukan identifikasi ulang untuk proses identifikasi potensi bahaya adalah proses yang berkesinambungan. Harus anda lakukan secara Pengendalian Potensi Bahaya SekarangSetelah potensi bahaya di tempat kerja dikenali dan kemudian identifikasi selesai dilakukan, maka langkah berikutnya adalah merencanakan pengendalian jadi pengendalian bahaya untuk satu potensi bahaya bisa lebih dari satu. Namun, selalu pilih teknik pengendalian bahaya yang paling efektif, yaitu teknik teknik ini kita menghilangkan potensi bahaya menjadi nol alias tidak ada sama mengetahui teknik-teknik pengendalian bahaya, anda bisa lihat di lupa untuk melakukan evaluasi. Perhatikan apakah teknik pengendalian yang dipilih memang ternyata tidak, maka ganti dengan teknik pengendalian yang lebih efektif sampai tingkat potensi bahayanya bisa diturunkan menjadi bahaya yang bisa ditolelir atau tolerable Ulang Daftar Potensi BahayaPotensi bahaya dapat berkembang karena beragam faktor pemicunya. Sebut saja misalnya adanya perubahan alat kerja atau bahan kimia yang otomatis maka daftar potensi bahaya yang sudah anda buat harus ditinjau ulang. Karena bisa jadi pengendalian bahayanya belum ulang juga penting untuk mengevaluasi keefektifan teknik pengendalian yang itu, setiap ada kejadian, baik itu kecelakaan kerja atau nearmiss maka review terhadap daftar potensi bahaya juga harus dilakukan. Karena, ini artinya pengendalian bahaya yang diterapkan sudah terbukti kurang atau bahkan tidak terkait

Pasal6. 1. Petugas peran kebakaran sebagaimana dimaksud dlam pasal 5 huruf a, sekurang- kurangnya 2 (dua) orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 25 (dua puluh lima) orang.. 2. Regu penanggulangan kebakaran dan ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 hurf b dan huruf d, ditetapkan untuk tempat kerja tingkat resiko

Potensi-Potensi Bahaya di Tempat Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang berpotensi membahayakan para pekerja. Pengendalian ditujukan kepada sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat pekerjaan, pencegahan kecelakaan dan penyerasian peralatan kerja baik mesin dan karakteristik manusia yang menjalankan pekerjaan tersebut. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja dan tingkat kesehatan yang tinggi. Kondisi fisik lingkungan tempat kerja di mana para pekerja beraktivitas sehari-hari mengandung banyak bahaya, langsung maupun tidak langsung bagi pekerja. Bahaya-bahaya tersebut dapat diklasifikasikan sebagai bahaya getaran, kimia, radiasi, pencahayaan, dan kebisingan. Bahaya getaran Getaran mempunyai parameter yang hampir sama dengan bising seperti frekuensi, amplitude, lama pajanan. Peralatan yang menimbulkan getaran juga dapat memberikan efek negatif pada sistem saraf dan sistem musculo-skeletal dengan mengurangi kekuatan cengkeram dan sakit tulang belakang. Bahaya Kimia Bahaya ini adalah bahaya yang berasal dari bahan yang dihasilkan selama produksi. Bahan ini terhambur ke lingkungan dikarenakan cara kerja yang salah, kerusakan, atau kebocoran dari peralatan atau instalasi yang digunakan dalam proses kerja. Bahaya kimia yang terhambur ke lingkungan kerja dapat mengganggu baik itu lokal maupun sistemik. Gangguan lokal adalah kelainan yang ditimbulkan di tempat bahan kimia yang kontak dengan tubuh yaitu kulit dan selaput lendir yang menimbulkan gejala iritasi mulkus dan kanker. Apabila terserap dan masuk ke dalam peredaran darah akan timbul gejala sistemik. Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh adalah melalui kulit, pernafasan, dan pencernaan. Bahaya Radiasi Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk pana, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita seperti televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan, komputer, dan lain-lain. Selain benda tersebut ada sumber-sumber radiasi yang bersifat unsur alamiah dan berada di udara, di dalam air atau di dalam lapisan memberikan pengaruh atau efek terhadap manusia. Efek radiasi bagi manusia dibedakan menjadi dua yaitu efek genetik dan efek somatik. Efek genetik adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi. Efek somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi. Gejala yang dirasakan oleh efek somatik ini bervariasi, ada yang segera tapi ada juga yang tertunda. Gejala yang bisa langsung terlihat dalam waktu singkat seperti epilasi, eritema, luka bakar, dan penurunan jumlah sel darah. Gejala dari efek yang tertunda akan dirasakan dalam waktu yang lama antara bulanan dan tahunan seperti katarak dan inframerah dapat menyebabkan katarak, contoh tungku pembakaran. Laser berkekuatan besar dapat merusak mata dan kulit contohnya komunikasi, pembedahan. Medan elektromagnetik tingkat rendah dapat menyebabkan kanker contohnya yaitu pengelasan. Bahaya Pencahayaan Penerangan yang kurang di lingkungan kerja bukan saja akan menambah beban kerja karena mengganggu pelaksanaan pekerjaan tetapi juga menimbulkan kesan kotor. Oleh karena itu, penerangan dalam lingkungan kerja harus cukup dan memungkinkan kesan bersih/higene. Disamping itu pencahayaan yang cukup akan memungkinkan pekerja dapat melihat objek yang dikerjakan dengan jelas dan menghindari kesalahan kerja. Untuk mengurangi kelelahan akibat dari penerangan yang tidak cukup berkaitan dengan objek dan umur pekerja dapat dilakukan hal berikut. Perbaikan kontras di mana warna objek yang dikerjakan kontras dengan latar belakang objek tersebut. Misalnya warna cat tembok di sekeliling tempat kerja harus berwarna kontras dengan warna objek yang dikerjakan. Meningkatkan penerangan, sebaiknya 2 kali dari penerangan di luar tempat kerja. Di samping itu, di bagian-bagian tempat kerja perlu ditambah dengan lampu-lampu tersendiri. Pengaturan tenaga kerja dalam shift sesuai dengan umur masing-masing tenaga kerja. Misalnya tenaga kerja yang sudah berumur di atas 50 tahun tidak diberikan tugas di malam hari. Kebisingan Bising adalah campuran dari berbagai suara yang tidak dikehendaki ataupun yang merusak kesehatan. Kebisingan merupakan salah satu penyebab penyakit lingkungan. Sedangkan kebisingan sering digunakan sebagai istilah untuk menyatakan suara yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh kegiatan manusia atau aktivitas-aktivitas alam. Kebisingan dapat diartikan sebagai segala bunyi yang tidak dikehendaki yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kesehatan. Dampak kebisingan terhadap kesehatan pekerja yaitu Gangguan fisiologis Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala karena bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga dan akan menimbulkan efek vertigo/pusing. Perasaan mual, susah tidur, dan sesak nafas disebabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan organ kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan, dan keseimbangan elektrolit. Gangguan psikologis Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan, dan lain-lain. Gangguan komunikasi Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect’ bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terhambatnya pekerjaan sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang. Gangguan keseimbangan Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing atau mual. Efek pada pendengaran Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum. Sumber Artikel Redjeki, Sri. 2016. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Source of web image cover from // Indonesia Safety Center mengadakan Public Training Ahli K3 Listrik pada tanggal 02-20 September 2019 berlokasi di AMG Tower Lt. 17 Jl. Dukuh Menanggal No. 1 A, Gayungan – Surabaya Informasi lebih lanjut Laksmi – Surabaya 08111798354 [email protected] Request Presentation Layanan Kalibrasi Download Jadwal Training 2022 Proxsis TV

Filosofidasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya, melalui upaya-upaya pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerjanya. Bila semua potensi bahaya telah dikendalikan dan memenuhi batas standar aman, maka akan memberikan
Pengertian definisi bahaya hazard ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera kecelakaan kerja dan atau penyakit akibat kerja PAK – definisi berdasarkan OHSAS 180012007. Secara umum terdapat 5 lima faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain faktor bahaya biologis, faktor bahaya kimia, faktor bahaya fisik/mekanik, faktor bahaya biomekanik serta faktor bahaya sosial-psikologis. Tabel di bawah merupakan daftar singkat bahaya dari faktor-faktor bahaya di atas Faktor Bahaya Biologi Jamur. Virus. Bakteri. Tanaman. Binatang. Faktor Bahaya Kimia Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/Uap Berbahaya Beracun. Reaktif. Radioaktif. Mudah Meledak. Mudah Terbakar/Menyala. Iritan. Korosif. Faktor Bahaya Fisik/Mekanik Ketinggian. Konstruksi Infrastruktur. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat. Ruangan Terbatas Terkurung. Tekanan. Kebisingan. Suhu. Cahaya. Listrik. Getaran. Radiasi. Faktor Bahaya Biomekanik Gerakan Berulang. Postur/Posisi Kerja. Pengangkutan Manual. Desain tempat kerja/alat/mesin. Faktor Bahaya Sosial-Psikologis Stress. Kekerasan. Pelecehan. Pengucilan. Intimidasi. Emosi Negatif. Sumber // Anda Mungkin Juga Suka Artikel Terkait .
  • c7gzu4hwun.pages.dev/298
  • c7gzu4hwun.pages.dev/827
  • c7gzu4hwun.pages.dev/714
  • c7gzu4hwun.pages.dev/356
  • c7gzu4hwun.pages.dev/184
  • c7gzu4hwun.pages.dev/208
  • c7gzu4hwun.pages.dev/548
  • c7gzu4hwun.pages.dev/584
  • c7gzu4hwun.pages.dev/796
  • c7gzu4hwun.pages.dev/754
  • c7gzu4hwun.pages.dev/257
  • c7gzu4hwun.pages.dev/681
  • c7gzu4hwun.pages.dev/24
  • c7gzu4hwun.pages.dev/487
  • c7gzu4hwun.pages.dev/792
  • jelaskan potensi dan bahaya di tempat kerja