Perubahansosial yang terjadi dimasyarakat pasti melalui proses yang panjang. Dalam proses perubahan sosial juga terdapat saluran untuk mendukung terciptanya perubahan sosial. Adanya saluran perubahan
D. TrinuriaMahasiswa/Alumni Universitas Jember01 Agustus 2022 0305Jawaban terverifikasiJawaban benar adalah C. Timbulnya proses akomodasi. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada sistem, struktur, dan fungsi sosial di masyarakat. Konsekuensi konkret terjadinya perubahan sosial adalah 1 Timbulnya konflik sosial. 2 Timbulnya disintegrasi sosial. 3 Adanya integrasi sosial. 4 Setiap orang mempertahankan kebudayaannya. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C. Abstraksiadalah proses menarik intisari dari ide-ide, hal-hal, benda-benda, juga gejala sosial. yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial. Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau Oleh Irfan YahyaDosen Magister Sosiologi Unhas dan Peneliti pada Pusat Penelitian Opini Publik LPPM - Akhir pekan lalu, penulis ditakdirkan hadir bersama teman-teman dosen untuk membersamai mahasiswa kelas mata kuliah Sosiologi Politik dan mata kuliah Perubahan Sosial pada kegiatan kuliah lapangan yang dilaksanakan oleh Program Studi Magister Sosiologi FISIP Unhas di kawasan Moncongloe Maros. Kuliah lapangan kali ini menghadirkan Walikota Makassar, Ir H Mohammad Ramdhan Pomanto atau biasa akrab disapa Danny Pomanto sebagai dosen tamu. Banyak hal yang menarik terungkap dalam kuliah lapangan ini, terkhusus hal-hal yang bersifat empirik dan praktis yang ada kaitannya dengan tema mata kuliah di atas, dan semakin menarik ketika dua dosen senior pengampuh mata kuliah Sosiologi Politik kemudian mengemasnyakedalam bingkai akademik perspektif sosiologis yakni Dr Rahmat Muhammad Ketua Prodi S2 dan Dr Muh Ikbal Latief Kepala Pusat Penelitian Opini Publik LPPM Unhas. Kurang lebih tiga jam kuliah lapangan ini berlansung pada atmosfir ruang yang cair dan bersahabat. Dari banyak hal dibahas Pak Danny pada kesempatan itu, salah satunya yang menarik bagi penulis adalah soal resonansi bunyi yang kemudian dikaitkan dengan proses dan dinamika politik yang dialami dan hadapinya selama ini. Menyimak ulasan soal resonansi bunyi dan dinamika politik tersebut, membuat memory penulis tiba-tiba terputar ulang ke tahun 1995 ketika mengikuti pelatihan analisis sosial yang dilaksanakan oleh CPSM Jakarta bekerja sama dengan salah satu lembaga funding internasional. Analisis sosial, termasuk perubahan sosial yang ada padanya sangat berkaitan erat juga dengan konsep resonansi bunyi, dimana bunyi dapat dimaknai sebagai sebuah pesan yang dapat secara efektif mendorong proses perubahan sosial. Di bangku SMU, siswa mendapatkan pelajaran fisika dan biasanya dibarengi dengan praktik laboratorium guna mengilustrasikan sejumlah teori. Salah satu dia antaranya teori konsep resonansi bunyi dengan menggunakan alat bantu garpu tala. Pada frekuensi resonansi yang sama garpu tala akan menghasilkan suara dengan frekuensi tertentu yang dapat menghasilkan getaran pada objek lain contohnya, jika garpu tala diaktifkan dan diposisikan dekat pada sebuah benda yang memiliki frekuensi resonansi yang sama, maka benda tersebut akan mulai bergetar secara kuat karena energi suara yang dipancarkan oleh garpu tala ditransfer ke benda tersebut. Praktik fisika garpu tala ini dapat diaplikasikan pada konsep perubahan sosial, untuk menganalogikan bagaimana suara atau pesan dapat mempengaruhi dan meresonansi dengan seseorang, baik skala pribadi maupun pada tingkatan komunitas masyarakat. Suara atau pesan yang beresonansi sangat berpotensi membangkitkan semangat, emosi, menginspirasi, dan mempersatukan orang-orang untuk tujuan tertentu. Konteksnya, garpu tala dijadikan sebagai metafora dalam mengilustrasikan bagaimana bunyi atau pesan yang tepat dapat "menggetarkan" atau "menggerakkan" sebuah komunitas masyarakat dalam upaya mencapai perubahan sosial. Selanjutnya praktik fisika garpu tala juga mengilustrasikan bahwa jika ada dua objek memiliki frekuensi yang sama, maka kedua obyek tersebut secara kuat dapat berinteraksi satu sama lain. Dalam perspektif perubahan sosial, ilustrasi ini memberi petunjuk pentingnya sebuah pesan yang dapat beresonansi dengan audiens yang dituju. Dengan memahami prinsip resonansi bunyi, paraaktivis sosial dapat memilih pesan dan pendekatan yang lebih efektif untuk mempengaruhi opini dan tindakan masyarakat secara signifikan. Salah satu contoh yang dapat disebut dan relevan dalam konteks ini ini adalah lagu kebangsaan, mars atau himme yang memiliki lirik atau melodi yang menginspirasi dapat menggerakkan massa, membuncah ghirah perjuangan, dan dapat menjadi perekat dalam sebuah sistem sosial. Berikutnya, konsep resonansi bunyi juga dapat diaplikasikan dalam gerakan sosial untuk kampanye isu lingkungan. Bahwa suara-suara alam atau suara yang merepresentasikan masalah lingkungan seperti illegal logging atau memburu binatang yang terancam punah dapat memicu emosi dan kesadaran publik terhadap isu-isu tersebut. Walaupun sejatinya konsep resonansi bunyi ini tidak serta merta menjadi menyebabkan perubahan sosial secara langsung. Terdapat juga faktor-faktor lain seperti pendidikan, strategi gerakan, pendalaman dan penguasaan masalah, adalah hal-hal yang juga penting sebagai faktor penggerak perubahan sosial yang signifikan. Konsep resonansi bunyi hanyalah salah satu alat atau metode yang dapat digunakan untuk mempengaruhi opini publik dan memicu tindakan yang mengarah pada perubahan sosial. Kini di era digital, dengan kecanggihan teknologinya menjadi faktor dominan dalam memainkan peran penting mengubah pola bagaimana konsep resonansi bunyi atau pesan bekerja dalam konteks perubahan sosial. Media sosial, platform streaming, youtube, tiktok, musik, dan teknologi lainnya memungkinkan pesan-pesan dan suara-suara untuk menyebar dengan cepat dan efektif, memungkinkan lebih banyak orang terlibat dan terinspirasi oleh konsep resonansi bunyi. Bunyi atau pesan yang disampaikan itu tergantung dari basis nilai dan falsafah hidup yang diyakini oleh aktor atau entitas penggerak perubahan sosial tersebut. Wahyu dan Resonansi Perubahan Sosial Menurut Peter L Berger 1991 agama menempati suatu tempat tersendiri dalam usaha masyarakat manusia melakukan perubahan sosial dalam rangka membangun dunia. Masyarakat adalah suatu fenomena dialektik, proses dialektik dari masyarakat terdiri dari tiga momentum yaitu eksternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi yang kemudian menjadi prinsip dasar teori konstruksi sosial yang ia bangun. Agama melegitimasi lembaga-lembaga sosial dengan memberikannya status ontologis yang absah, yaitu dengan meletakkan lembaga-lembaga tersebut di dalam kerangka acuan sakral dan kosmik. Konstruksi-konstruksi historis aktivitas manusia itu dilihat dari suatu titik tinggi yang menurut defenisinya sendiri, mengatasi transcend sejarah maupun manusia Peter L. Bergert. 1991, 41. Dalam konteks kajian sosiologis, agama bukan hanya dilihat berdasarkan apa dan bagaimana isi ajaran dan doktrin keyakinannya, melainkan bagaimana ajaran dan keyakinan agama itu dilakukan dan mewujud dalam perilaku para pemeluknya dalam kehidupan sehari-hari. Studi tentang perilaku keberagamaan manusia dalam dunia realitas seperti itulah yang kemudian dikenal dengan Sosiologi Agama. Durkheim mengatakan bahwa agama hanya bisa dipahami dengan melihat peran sosial yang dimainkannya dalam menyatukan komunitas masyarakat di bawah satu kesatuan ritual dan kepercayaan umum Imam Turmudi. 2013 Vol 3 No 1. Dalam perspektif agama Islam, Alquran atau wahyu merupakan pesan transendental ilahiyah yang diyakini memiliki konsep resonansi pesan yang sangat efektif dalam melahirkan perubahan sosial. Wahyu secara efektif diyakini dapat mempengaruhi perubahan sosial karena wahyu berisi ajaran moral dan etika yang menekankan nilai-nilai seperti kasih sayang, keadilan, kesetaraan, dan persaudaraan. Pesan-pesan ini dapat membangkitkan kesadaran sosial, memperkuat hubungan antarmanusia, dan mendorong orang untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut. Selanjutnya, wahyu menjadi pedoman dan hukum yang mengatur tindakan sosial dan interaksi manusia. Misalnya, larangan mendekati zina, kekerasan, pencurian, penindasan, dan perilaku negatif lainnya dapat membentuk norma dan nilai dalam masyarakat yang berdasarkan wahyu tersebut. Hal ini dapat mendorong perubahan perilaku dan transformasi sosial. Selain itu, wahyu juga menyampaikan pesan-pesan sosial dan politik yang mengajak umatnya untuk melawan ketidakadilan, mengentaskan kemiskinan, mengatasi kesenjangan sosial, dan menghadapi sistemyang korup. Pesan-pesan ini dapat membangun semangat perlawanan dan memobilisasi massa untuk berjuang demi perubahan sosial yang lebih baik. Pada awal mengkonstruksi peradaban Islam di Makkah dan Madinah dengan proses perubahan sosial yang ada pada saat itu, Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya merupakan contohkonkret bagaimana wahyu memiliki resonansi pesan yang kuat, mampu menggerakkan proses perubahan sosial di Kota Makkah dan Madinah. Muatan nilai yang dipesankan oleh wahyu dapat "menggema" dengan kuat dalam dada para penduduk, awalnya secara terbatas di kalangan assabiqunal awwalun hingga perlahan menyebar hingga ke pelosok jazirah Arab. Melalui pesan wahyu-wahyu pertama, Rasulullah Saw menancapkan pondasi yang kokoh bagi tegaknya bangunan peradaban Islam. Sebuah pondasi yang sangat kokoh sehingga bangunan peradaban itu akan dapat tumbuh dan berkembang dengan sangat kokoh pula, menyinari dunia yang sedang dilanda kegelapan, kemunduran, bahkan kehancuran, akibat hegemoni peradaban Romawi dan Persia serta Cina selama ratusan bahkan ribuan tahun. Perubahan sosial yang dihasilkan dari upaya Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya di Makkah dan Madinah telah terbukti berhasil mengubah paradigma sosial masyarakat Arab pada saat itu yang didominasi oleh praktik-praktik Jahiliyah yang tidak adil, penuh dengan kekerasan, pelecehan terhadap kaum perempuan dan perpecahan. Resonansi pesan wahyu dan keteladanan Nabi Muhammad dan para sahabatnya dalam memanifestasikan iman dan Islam dalam kehidupan sehari-hari secara nyata mempengaruhi orang-orang di sekitar mereka untuk berubah, menolak praktik-praktik yang merugikan, dan mengadopsi prinsip-prinsip baru dalam kehidupan mereka. Dalam literatur sejarah, perubahan sosial yang terjadi secara signifikan itu meliputi penghapusan praktik-praktik yang tidak adil, seperti penyembahan berhala, perbudakan, dan ketidaksetaraan gender. Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya berhasil membetuk masyarakat muslim di Madinah dalam membangun landasan ekonomi yang berdasarkan keadilan, saling membantu, dan pemberdayaan ekonomi untuk semua anggota masyarakat. Selain itu, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya juga membangun sistem hukum dan peradilan yang berlandaskan pada nilai-nilai keadilan, pengampunan, dan penyelesaian konflik secara damai. Keberhasilan awal Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam mengkonstruksi perubahan sosial ini tidak hanya berdampak pada masyarakat Makkah dan Madinah, tetapi juga sumber inspirasi bagi generasi-generasi Muslim berikutnya dan masyarakat di seluruh dunia. Prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam yang diterapkan dalam periode awal ini di bawah tuntuntan lima surah pertama yang diturunkan secara beransur-ansur ini membentuk dasar bagi peradaban Islam yang maju dan mendorong perubahan sosial yang positif di berbagai belahan Yangbisa menentukan terjadinya perubahan sosial berdasarkan teori ini adalah "kekuasaan" , yakni kemampuan untuk memaksakan keinginan seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain. dalam konteks masyarakat berjaringan, yang dimaksud kekuasaan adalah kontrol atau pengaruh atas proses komunikasi.
D. TrinuriaMahasiswa/Alumni Universitas Jember01 Agustus 2022 0312Jawaban terverifikasiJawaban yang benar adalah C. Timbulnya proses akomodasi. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada fungsi, sistem, dan struktur masyarakat. Perubahan sosial dalam menimbulkan konsekuensi konkret atau nyata, yaitu 1 Timbulnya konflik sosial. 2 Timbulnya disintegrasi sosial. 3 Adanya integrasi sosial. 4 Setiap orang mempertahankan kebudayaannya. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C.
0 Pengertian proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antara orang, organisasi atau macionis perubahan sosial juga dapat diartikan sebagai transpormasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berfikir dan dalam perilaku pada waktu tertentu selain itu menurut Presell perubahan sosial diartikan sebagai modifikasi atau transformasi dalam pengorganisasian dengan Persell, Ritzer melihat perubahan sosial lebih mengacu pada variasi hubungan antar individu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu. Sedangkan menurut Farley perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu Sztomkpka, 2011. Perubahan sosial merupakan perubahaan yang terjadi terus menerus yang mencakup sistem sosial pola pikir, pola prilaku, nilai dan struktur sosial lembaga sosial, kelompok, norma didalam masyarakat. Perubahan sosial bukanlah sebuah proses yang terjadi dengan sendirinya. Pada umumnya ada faktor yang berkontribusi dalam memunculkan perubahan sosial. Faktor tersebut dapat digolongkan pada faktor dari dalam dan faktor dari luar masyarakat Martono,2011. Perubahan dapat menyangkut struktur sosial atau pola nilai dan norma serta peranan. Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Ada beberapa yang melatar belakangi terjadinya perubahan sosial, masuknya sesuatu unsur yang umumnya terjadi secara selektif dari suatu pola kebudayaan ke pola lain akan menimbulkan perubahan pada unsur yang dimasukinya. Proses difusi ini dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan syarat-syarat yang mempermudah dan mempercepat penerimaan unsur baru. Inovasi pendapat baru juga merupakan pendorong pada perubahan juga berasal dari pola sendiri atau difusi unsur dari luar, adanya suatu teknologi baru atau bentuk organisasi baru. Selain itu faktor lain yang mendorong terjadinya perubahan adalah konflik, yang dapat saja terjadi dimana suatu golongan justru bersikeras mengikuti norma-normanya sendiri. Masalah sosial yang terjadi karena konflik dapat menghasilkan perubahan sosial, atau sebaliknya perubahan sosial menghasilkan masalah sosial Sajogo, 2007. 6. Dampak Keberadaan Industri Industrialisasi khususnya di pedesaan tentu menimbulkan berbagai Gandhi, 2011 menyatakan bahwa kehadiran industri menyebabkan perubahan-perubahan di dalam bidang sosial-ekonomi seperti perubahan pemilikan dan pemanfaatan lahan, perubahan profesi dan perubahan pendapatan penduduk. Purwanto Gandhi, 2011 menyebutkan bahwa pembangunan industri di pedesaan akan membawa dampak seperti penyempitan lahan pertanian, peningkatan arus migrasi, terbukanya desa bagi kegiatan ekonomi dan munculnya peluang kerja dan berusaha di bidang non pertanian. Hal tersebut berdampak pada makin banyaknya pendatang yang bekerja di pabrik-pabrik. Terlepas dampak positif dari suatu pembangunan pabrik tentunya terdapat pula dampak negatif baik itu aspek fisik dan kimia dapat dibagi kedalam 5 kelompok sebagai berikut a. Dampak pada kuantitas dan kualitas air b. Dampak pada kualitas udara c. Dampak Kebisingan d. Dampak pada iklim dan cuaca e. Dampak pada tanah 7. Konflik Sosial Konflik merupakan gejala social yang serba hadir dalam kehidupan social, sehingga konflik bersifat inheren, artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja. Dalam pandangan ini, masyarakat merupakan arena konflik atau arena pertentangan. Konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap tidak ada satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami masyarakat pasti pernah mengalami konflik, baik konflik dalam cakupan kecil atau konflik berskala yang cakupannya kecil, seperti konflik dalam keluarga, teman, dan atasan/ itu, konflik dalam cakupan besar, seperti konflik antargolongan atau antarkampung. a. Pengertian Konflik Menurut Pendapat Para Ahli Konflik banyak didefinisikan oleh para ahli antara lain sebagai berikut 1 Menurut Soerjono Soekanto Pengertian konflik menurut soerjono soekanto adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan disertai ancaman dan kekerasan 2 Menurut Gillin dan Gillin Pengertian konflik menurut gillin dan gillin adalah bagian dari proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi, kebudayaan, dan perilaku. 3 Menurut Robert M. Z. Lawang Pengertian konflik menurut Robert Lawang adalah sebuah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti, nilai, status, kekuasaan dan sebagainya. 4 Menurut De Moor Pengertian konflik menurut de moor adalah konflik yang terjadi ika para anggotanya secara besar- besaran membiarkan diri dibimbing oleh tujuan nilai yang bertentangan. b. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat adalah sebagai berikut 1 Perbedaan indvidu; perbedaan pendirian dan perasaan 2 Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi yang berbeda-beda pula. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola pemikiran dan pendirian kelompoknya 3 Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok bisa menyangkut bidang ekonomi, politik dan juga sosial. 4 Terdapat perubahan nilai yang cepat secara tiba-tiba dalam masyarakat. 8. Teori Difusi Inovasi Pada awalnya, bahkan dalam beberapa perkembangan berikutnya, teori Difusi Inovasi senantiasa dikaitkan dengan proses pembangunan masyarakat. Inovasi merupakan awal untuk terjadinya perubahan sosial, dan perubahan sosial pada dasarnya merupakan inti dari pembangunan masyarakat. Rogers dan Shoemaker 1971 menjelaskan bahwa proses difusi merupakan bagian dari proses perubahan sosial. Perubahan sosial adalah proses dimana perubahan terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Perubahan sosial terjadi dalam 3 tiga tahapan, yaitu 1 Penemuan invention, 2 difusi diffusion, dan 3 konsekuensi consequences. Penemuan adalah proses dimana ide/gagasan baru diciptakan atau dikembangkan. Difusi adalah proses dimana ide/gagasan baru dikomunikasikan kepada anggota sistem sosial, sedangkan konsekuensi adalah suatu perubahan dalam sistem sosial sebagai hasil dari adopsi atau penolakan inovasi. Sejak tahun 1960-an, teori difusi inovasi berkembang lebih jauh di mana fokus kajian tidak hanya dikaitkan dengan proses perubahan sosial dalam pengertian sempit. Topik studi atau penelitian difusi inovasi mulai dikaitkan dengan berbagai fenomena kontemporer yang berkembang di masyarakat. Berbagai perpektif pun menjadi dasar dalam pengkajian proses difusi inovasi,seperti perspektif ekonomi, perspektif ’market and infrastructure’ Brown, 1981. Salah satu definisi difusi inovasi dalam taraf perkembangan ini antara lain dikemukakan Parker 1974, yang mendefinisikan difusi sebagai suatu proses yang berperan memberi nilai tambah pada fungsi produksi atau proses ekonomi. Dia juga menyebutkan bahwa difusi merupakan suatu tahapan dalam proses perubahan teknik technical change. Menurutnya difusi merupakan suatu tahapan dimana keuntungan dari suatu inovasi berlaku umum. Dari inovator, inovasi diteruskan melalui pengguna lain hingga akhirnya menjadi hal yang biasa dan diterima sebagai bagian dari kegiatan produktif. Everett Rogers 1983 mengemukakan lima karakteristik inovasi meliputi a. Keunggulan relatif relative advantage Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari yang pernah ada ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, kepuasan dan besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi. b. Kompatibilitas compatibility Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai compatible. c. Kerumitan complexity Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi. d. Kemampuan diuji cobakan trialability Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukan mendemonstrasikan keunggulannya. e. Kemampuan diamati observability. Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar keunggulan relatif; kesesuaian compatibility; kemampuan untuk diuji cobakan dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, maka semakin cepat kemungkinan inovasi tersebut dapat diadopsi. B. Kerangka Pikir Desa Bontomanai merupakan daerah yang sangat potensial mengembangkan usaha pembuatan batu kerikil hal ini ditunjang keberadaan sungai Balantieng yang sejak dulu dijadikan masyarakat mengantukan hidupnya sebagai penambang batu kemudian diolah menjadi batu pecah kerikil selain bekerja disektor pertanian dan ini mendorong pengusaha yang ingin mendirikan pabrik batu kerikil di Desa Bontomanai. Namun, keberadaan pabrik batu kerikil di Desa Bontomanai yang dalam proses produksinya diiringi oleh kepentingan pemilik pabrik sendiri yang justru menimbulkan masalah yang semakin memperlemah keadaan masyarakat. Kegiatan produksi yang hanya berorentasi pada keuntungan semata justru akan menimbulkan perselisihan yang memperburuk kualitas hubungan antara masyarakat dan pemilik pabrik. Sejatinya, sifat hubungan yang terjalin adalah hubungan yang saling menguntukan. Namun perselisihan terjadi disebabkan oleh kepentingan yang bertentangan antara pengusaha dan masyarakat, Sesungguhnya pembangunan industri merupakan salah satu jalur untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di setiap daerah dalam arti memberikan kontribusi pada tingkat hidup yang lebih maju dan bermutu. Namun pada kenyataannya yang terjadi di Desa Bontomanai malah sebaliknya ada pihak diuntungkan dan dirugikan simbiosis parasitisme. Masyarakat yang dirugikan dengan keberadaan pabrik batu kerikil, tentunya dibutuhkan resolusi atau pemecahan masalah antara masyarakat dan pabrik batu kerikil . Untuk lebih jelasnya kerangka konsep dapat dilihat dibawah ini  Gambar Kerangka Pikir PABRIK BATU KERIKIL MASYARAKAT SIMBIOSIS PARASITISME RESOLUSI 26 METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif artinya penelitian dilakukan secara mendalam serta menggunakan pendekatan deskritif yang bermaksud untuk mandapatkan gambaran umum tentang Simbiosis Parasitisme Keberadaan Pabrik Batu Kerikil Dan Masyarakat. Deskriptif yang dimaksud disini adalah dengan menuturkan dan mengambarkan data yang diperoleh apa adanya sesuai dengan permasalahan yang diteliti barulah kemudian peneliti menarik kesimpulan. B. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini difokuskan pada Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2016 sampai 30 juli 2016. C. Informan penelitian Maleong dalam prastowo 2014195, informan adalah “orang dalam” yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar lokasi atau tempat penelitian. Jadi syaratnya, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang lokasi kewajibannya adalah secara sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal. 1. Informan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 8 orang yang terdiri dari 2 orang pemerintah yang terkait, 5 orang dari masyarakat sekitar pabrik batu kerikil, dan 1 orang dari pihak pabrik batu kerikil di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. 2. Penentuan informan. Penentuan informan di tetapkan secara sengaja purposive sampling berdasarkan atas kriteria yang telah ditentukan. a. Pemerintah yang terkait yaitu Kepala Desa Bontomanai dan Ketua BPD, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. b. Masyarakat sekitar pabrik batu kerikil di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. D. Fokus Penelitian Hal-hal yang menjadi fokus peneliti ini adalah simbiosis parasitisme dan resolusi keberadaan pabrik batu kerikil dan masyarakat sekitar Di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Fokus penelitian ini mempermudah penulis dalam menggali data di lapangan agar hasil data yang diperoleh lebih terpusat dan terarah sesuai dengan rumusan permasalahan. E. Instrumen Penalitian Dalam penelitian kualitatif , yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik dan melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang di teliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Dalam penelitian kualitatif rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian. F. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang diambil dalam penelitian ini berupa kata-kata, tindakan dan data tambahan yaitu data kependudukan Desa Bontomanai, kemudian penulis mengumpulkan dan menggolongkan data menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer Data yang diperoleh langsung dari informan atau objek yang diteliti, yang ada hubungannya dengan apa yang diteliti. a. Observasi, adalah suatu bentuk pengamatan, dimana peneliti melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data pengamatan. b. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung pada informan. Agar wawancara yang dilakukan dengan mengunakan panduan yang telah disusun sebelumnya, yakni mengunakan interview guide atau panduan wawancara untuk mengali informasi sebanyak mungkin. c. Dokumentasi adalah suatu bentuk data yang diperoleh dari arsip-arsip yang telah ada sebelumnya. Digunakan dalam memperkuat data yang nantinya akan dianalisis secara teliti untuk menghasilkan data yang objektif dan berkualitas. 2. Data sekunder Data pelengkap yang telah lebih dahulu dikumpulakan dan dilaporkan oleh orang atau instansi terkait, sumber ini dapat berupa buku ataupun tesis, majalah-majalah ilmiah, dan data-data statistik yang telah di terbitkan oleh pemerintah. G. Teknik Pengumpulan Data Pada pengumpulan data primer, peneliti menggunakaan bebrapa teknik pengumpulan data antara lain; 1. Observasi atau pengamatan Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti. 2. Wawancara mendalam Wawancara adalah teknik penelitian dengan menggunakan wawancara mendalam atau antara peneliti dan informan yang dilakukan untuk mendapatkan keterangan dengan jelas. 3. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dan informasi dari istansi atau lembaga yang ada kaitannya dengan penelitian ini, yang meliputi dengan buku-buku,foto-foto, jurnal dan data statistik yang relevan. H. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian yang penting dalam penelitian kuliatatif. Pada bagian ini memerlukan pekerjaan yang sistematis, komunikatif, dan koperehensif dalam merangkaidan merespon mengorganisasi data, menyusun data dan merakitnya kedalam satu kesatuan yang logis sehingga jelas kaitannya. Untuk menganalisis data, data digunakan analisis interaktif Interactive Model Analisys. Menurut HB. Sutopo bahwa dalam proses analisis data ada tiga komponen pokok yang harus dimengerti dan dipahami oleh setiap peneliti. Tiga komponen tersebut adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi HB. Sutopo,2002 91-93. Adapun penjelasannya sebagai berikut 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abtraksi data kasar yang ada dalam field note. Proses ini berlangsung sepanjang pelaksanaan penelitian, yang dimulai dari bahkan sebelum pengumpulan data. 2. Penyajian Data Penyajian data adalah suatu rakitan informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian bagian ini, data yang disajikan telah disederhanakan dalam reduksi data dan harus ada gambaran secara menyeluruh dari kesimpulan yang diambil. Suasana kajian data yang baik adalah yang jelas sistematiknya, karena hal itu akan banyak membantu dalam penarikan kesimpulan. Adapun sajian data dapat berupa gambar, matriks, tabel maupun bagan. 3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan adalah suatu proses penjelasan dari suatu analisis reduksi data yang kemudian diuraikan secara singkat dan padat sesuai dengan hasil data yang ditemukam peneliti. I. Teknik Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif, pengabsahan data merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena tanpa pengabsahan data yang diperoleh dari lapangan maka akan sulit peneliti untuk mempertanggunjawabkan hasil penelitinya. Keabsahan data adalah upaya yang dilakukan dengan cara menganalisa atau memeriksa data, mengorganisasikan data, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting berdasarkan kebutuhan dalam penelitian dan memutuskan apa yang dapat dipublikasikan. Langkah analisis data akan melalui beberapatahapyaitu, mengelompokanya, memilih dan memilah data lalu kemudian menganalisanya. Untuk memperkuat keabsahan data, maka peneliti melakukan usaha-usaha yaitu diteliti kredibilitasnya dengan melakukan teknik-teknik sebagai berikut 1. Perpanjangan Pengamatan Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data atau menambah memperpanjang waktu untuk observasi. Wawancara yang awalnya hanya satu minggu, maka akan ditambah waktu satu minggu lagi. Dan jika dalam penelitian ini, data yang diperoleh tidak sesuai dan belum cocok maka dari itu dilakukan perpanjangan pengamatan untuk mengecek keabsahan data. Bila setelah diteliti kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri. 2. Meningkatkan Ketekunan Untuk meningkatkan ketekunan, peneliti bisa melakukan dengan sering menguji data dengan teknik pengumpulan data yaitu pada saat pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara, maka peneliti lebih rajin mencatat hal-hal yang detail dan tidak menunda-nunda dalam merekam data kembali, juga tidak menganggap mudah / enteng data dan informasi. 3. Trianggulasi Trianggulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji kepercayaan data memeriksa keabsahan data atau verifikasi data, atau istilah lain dikenal dengan trustworthhinnes, yang digunakan untuk keperluan mengadakan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yag telah dikumpulkan. a. Trianggulasi Sumber Trianggulasi sumber adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, maksudnya bahwa apabila data yang diterima dari satu sumber adalah meragukan, maka harus mengecek kembali kesumber lain, tetapi sumber data tersebut harus setara derajatnya. Kemudian peneliti menganalisis data tersebut sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dan dimintakan kesempatan dengan sumber-sumber data tersebut. b. Trianggulasi Teknik Trianggulasi Teknik adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu yang awalnya menggunakan teknik observasi, maka dilakukan lagi teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara kepada sumber data yang sama dan juga melakukan teknik dokumentasi. c. Trianggulasi waktu Trianggulasi waktu adalah pengujian data yang telah dikumpulkan dengan memverifikasi kembali data melalui informan yang sama pada waktu yang berbeda. d. Trianggulasi peneliti Tringgulasi peneliti adalah membandingkan hasil pekerjaan seorang peneliti dengan peneliti lainnya peneliti yang berbeda tida lain untuk mengecek kembali tingkat kepercayaan data, dengan begitu akan memberi kemungkinan bahwa hasil penelitian yang diperoleh akan lebih dipercaya. 34 GAMBARAN DAN HISTORIS LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kabupaten Bulukumba Mitos ini pertama kali muncul pada abad ke–17 Masehi ketika terjadi perang saudara antara dua kerajaan besar di Sulawesi yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone. Di pesisir pantai yang bernama “Tanahkongkong“, disitulah utusan Raja Gowa dan Raja Bone bertemu, mereka berunding secara damai dan menetapkan batas wilayah pengaruh kerajaan masing-masing. “Bangkeng Buki”, yang merupakan barisan lereng bukit dari Gunung Lompo Battang diklaim oleh pihak kerajaan Gowa sebagai batas wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian Timur. Namun pihak kerajaan Bone berkeras mempertahankan Bangkeng Buki sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari Barat sampai ke Selatan. Berawal dari peristiwa tersebut kemudian tercetuslah kalimat dalam bahasa Bugis “Bulukumupa”, yang kemudian pada tingkatan dialek tertentu mengalami perubahan proses bunyi menjadi “Bulukumba”. Konon sejak itulah nama Bulukumba mulai ada, dan hingga saat ini resmi menjadi sebuah kabupaten. B. Letak Dan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang menjadi fokus pengambilan data dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. 1. Aspek Geografis Desa Bontomanai terletak di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan dan termasuk salah satu desa diantara 13 desa dan 1 Kelurahan di Kecamtan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Luas Wilayah Desa Bontomanai 10,40 km2, terdiri dari Pemukiman Penduduk, Pasar, Lahan Pertanian, Lahan Perkebunan, Perkantoran, Sekolah, Pekuburan Umum, Lapangan Sepak Bola, Kawasan Hutan, Hujan di desa Bontomanai 2,500 MM dengan Suhu rata – rata per hari 19-24 C .Desa Bontomanai berada diketingian 900MDL dari permukaan laut dan wilayahnya merupakan daerah dataran tinggi. Jarak dari Kota Kecamatan Rilau Ale + 7 Km dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 15 Menit. Sedangakan jarak Desa Bontomanai ke Kota Kabupaten Bulukumba + 15 Km, dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 30 jarak Desa Bontomanai ke Ibu Kota Provinsi + 160 Km , dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 3 Jam. Desa ini memiliki tingkat kemiringan tanah yakni 45 Desa Bontomanai terletak di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan dan termasuk salah satu desa diantara 13 desa dan 1 Kelurahan di Kecamtan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Luas Wilayah Desa Bontomanai 10,40 km2, terdiri dari Pemukiman Penduduk, Pasar, Lahan Pertanian, Lahan Perkebunan, Perkantoran, Sekolah, Pekuburan Umum, Lapangan Sepak Bola, Kawasan Hutan, Hujan di desa Bontomanai 2,500 MM dengan Suhu rata – rata per hari 19-24 C .Desa Bontomanai berada diketingian 900MDL dari permukaan laut dan wilayahnya merupakan daerah dataran tinggi. Jarak dari Kota Kecamatan Rilau Ale + 7 Km dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 15 Menit. Sedangakan jarak Desa Bontomanai ke Kota Kabupaten Bulukumba + 15 Km, dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 30 jarak Desa Bontomanai ke Ibu Kota Provinsi + 160 Km , dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 3 Jam. Desa ini memiliki tingkat kemiringan tanah yakni 45
Daripandangan tersebut, Quintanilla (1998) dapat membuat karakterisasi dari sistem teknologis sebagai sistem-sistem aksi yang secara intensional diorientasikan pada transformasi objek konkret agar memperoleh, dalam tingkat efisiensi, hasil yang bernilai. Perubahan teknologis konsisten dalam mendesain dan memproduksi sistem teknik yang baru dan
Perubahan ProsesA. Pengertian Perubahan ProsesPerubahan sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah perubahan pada berbagai lembaga kemasyarakatan, yang mempengaruhi sistem sosial masyarakat, termasuk nilai-nilai, sikap, pola, perilaku di antara kelompok dalam masyarakat. Sementara proses adalah runtunan perubahan peristiwa dalam perkembangan sesuatu. Demikian perubahan proses adalah perubahan yang meliputi serangkaian tahap atau proses menuju penyempurnaan atau tahap yang lebih baik. Perubahan proses dianggap tidak mendasar, hanya menyempurnakan dasar sebelumnya. Bisa dianggap juga dianggap sebagai perbaikan perubahan sebelumnya. B. Contoh Perubahan Proses1. Revisi kebijakan keamanan kelautan di perbatasan dengan memberi sanksi lebih keras terhadap kapal-kapal asing yang berusaha mengambil hasil bumi nusantara ketimbang pada masa pemerintahan sebelumnya. 2. Perubahan kurikulum pendidikan untuk menyempurnakan kekurangan yang Amandemen UUD 1945, ada beberapa pasal yang dihapus dan juga ada pasal yang baru ditambahkan, hal ini bertujuan agar UUD 1945 lebih sempurna, menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat Indonesia. Dari berbagai sumberDownload Aletheia Rabbani من لم يذق مر التعلم ساعة, تجرع ذل الجهل طول حياته “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i
MasyarakatJaringan adalah istilah yang tercipta pada tahun 1981 yang. dengan sosial, politik, dan perubahan budaya yang disebabkan oleh penyebaran jaringan, teknologi digital informasi dan teknologi komunikasi. Asal usul dari istilah masyarakat jaringan, diawali dengan teori sosial yang dicetuskan oleh Georg Simmel yang menganalisis efek dari Ilustrasi perubahan sosial Credit Jakarta Faktor penyebab perubahan sosial bisa memengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam sosiologi, perubahan sosial termasuk subjek yang penting dipelajari. Faktor penyebab perubahan sosial memiliki dampak mendalam bagi masyarakat. VIDEO Deretan Perubahan Perilaku Masyarakat Selama Social Distancing Penyebab Perubahan Sosial, Ada dari Luar dan Dalam Masyarakat Ciri-ciri Perubahan Sosial dan Definisinya Menurut Para Ahli Faktor penyebab perubahan sosial adalah bagian dari cara interaksi dan hubungan manusia mengubah institusi budaya dan sosial dari waktu ke waktu. Sebagian besar perubahan tidak terjadi secara instan. Dalam masyarakat, faktor penyebab perubahan sosial seringkali timbul sangat lambat. Tidak ada masyarakat yang tetap sama selamanya. Ini sebabnyak faktor penyebab perubahan sosial akan selalu ditemukan. Faktor penyebab perubahan sosial bisa memengaruhi kelompok maupun individu. Berikut faktor penyebab perubahan sosial, dirangkum dari berbagai sumber, Selasa 16/2/2021.Pengertian perubahan sosialIlustrasi Kerumunan Orang Credit mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan dalam interaksi dan hubungan manusia yang mengubah institusi budaya dan sosial. Perubahan ini terjadi seiring waktu dan seringkali memiliki konsekuensi yang mendalam dan berjangka panjang bagi masyarakat. Pengertian perubahan sosial menurut Selo Soemarjan perubahan sosial adalah segala perubahanperubahanpada lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalam nilai-nilai sikap dan pola prilaku antar kelompok-kelompok di dalam masyarakat. Pengertian perubahan sosial menurut Kingsley Davis Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Menurutnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan dalam hubungan-hubungan antara buruh dengan majikan, dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik. Pengertian perubahan sosial menurut Robert M MacIver Perubahan-perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial social relationships atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan equilibrium hubungan sosial. Ilustrasi perubahan sosial Credit jumlah penduduk Perubahan jumlah penduduk juga merupakan menyebaban terjadinya perubahan sosial, seperti berkuranagnya dan bertambahnya jumlah penduduk pada suatu daerah tertentu. Bertambahnya suatu penduduk pada suatu daerah dapat mengakbatkan perubahan padastruktur masyarakat, terutama mengenai lembaga-lembaga kemasyarakatan. Kehidupan masyarakat pun akan berubah karena pencampuran antara berbagai macam pola prilaku sosial dan kebudayaan begitu juga ekonomi, politik dan keamanan. Penemuan baru Penemuan baru juga dapat memengaruhi perubahan sosial. Penemuan yang benar-benar baru disebut discovery. Penemuan baru ini berupa alat, gagasan, atau rangkaian ciptaan. Penemuan baru apabila telah diterima dan diakui masyarakat disebut invention. Proses yang terjadi dalam discovery menjadi invention memerlukan waktu lama. Pertentangan Pertentangan masyarakat mungkin pada dasarnya sebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu dengan kelompok, dan antar kelompok dengan penyebab perubahan sosial dari luarIlustrasi pengungsi Afghanistan yang telah memiliki hak membuat rekening bank AFP Photo / A. MajeedAlam Faktor penyebab perubahan sosial dari luar bisa terjadi karena perubahan alam. Hal ini dikarenakan alam juga memiliki peranan yang snagat penting bagi kehidupan manusia. Adanya bencana alam juga merupakan faktor penyebab perubahan sosial. Hal ini bisa terjadi karena dengan adanya bencana dalam suatu masyarakat akan mengubah segala bentuk struktur dan juga sistem hidup yang direncanakan. Perang Peperangan dapat pula menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan karena biasanya kelompok yang menang akan memaksakan kebudayaan pada kelompok yang kalah. Perubahan sosial karena peperangan ini bisa terjadi karena melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan membawa perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar maupun kecil. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik, artinya masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat lain penyebab perubahan sosialIlustrasi Budaya Masyarakat Indonesia Credit Soerjono Soekanto merumuskan beberapa faktor penyebab perubahan sosial yang bisa terjadi pada masyarakat. Faktor penyebab perubahan sosial ini di antaranya adalah Kontak dengan kebudayaan lain Kontak dengan kebudayaan lain atau difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu. Dengan proses ini manusia mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya difusi suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebarkan pada masyarakat luas, sampai umat manusia di dunia dapat menikmati penggunaannya. Sistem pendidikan formal yang maju Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berpikir secara objektif, hal tersebut akan memberikan kemampuan untuk menilai apakah kebudayaan masyarakat yang akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau penyebab perubahan sosialIlustrasi perubahan sosial Credit menghargai karya orang dan keinginan untuk maju Apabila sikap tersebut melembaga dalam masyarakat, maka masyarakat akan menjadi pendorong bagi usaha-usaha penemuan baru. Hadiah Nobel misalnya, menciptakan dorongan untuk menciptakan hasil-hasil karya yang baru. Toleransi terhadap perbuatan menyimpang Adanya toleransi terhadap hal ini akan berakibat perbuatan menyimpang tersebut akan melembaga, dan dapat menjadi kebiasaan terus menerus yang dilakukan penyebab perubahan sosialIlustrasi kerja sama, berkumpul Photo by Ali Yahya on UnsplashSistem terbuka pada lapisan masyarakat Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial secara luas atau berarti memberi kesempatan kepada individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Dalam keadaan demikian, seseorang mungkin akan mengadakan identifikasi dengan warga-warga yang mempunyai status lebih tinggi. Adanya penduduk yang heterogen Masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda, ras yang berbeda, ideologi yang berbeda, dan seterusnya mempermudah terjadinya pertentangan pertentangan yang mengundang kegoncangan-kegoncangan. Keadaan demikian menjadi pendorong bagi terjadinya perubahan-perubahan dalam penyebab perubahan sosialilustrasi berkumpul dengan keluarga saat buka bersama/pexelsKetidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu Ketidakpuasan yang berlangsung selama dalam sebuah masyarakat berkemungkinan besar akan mendatangkan revolusi. Adanya orientasi ke masa depan Adanya pemikiran-pemikiran yang mengutamakan masa-masa yang akan datang dapat merakibat munculnya perubahan dalam sistem sosial yang ada. Ini karena apa yang dilakukan harus diorientasikan pada perubahan di masa yang akan datang.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dalamme n definisikan masalah sosial ada 2 pendefinisian yaitu menurut umum dan menurut para ahli. Menurut umum atau warga masyarakat bahwa masalah sosial adalah "segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum" sedangkan menurut para ahli masalah sosial adalah "suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi mereka, yang memepunyai sifat-sifat
Halo RG Squad, sudah baca artikel tentang pengertian perubahan sosial? Apa kamu penasaran bagaimana bisa terjadi di masyarakat? Nah, pada dasarnya proses perubahan sosial dapat terbentuk melalui difusi, akulturasi, asimilasi, dan akomodasi. Mau tahu lebih lanjut rinciannya?Yuk, kita bahas satu per satu. 1. Difusi Difusi merupakan proses penyebaran berbagai unsur pembentuk kebudayaan, baik berupa ide, keyakinan, dan lain sebagainya. Hal ini disebarkan dari individu ke individu yang lain, atau bahkan lebih luas dari pada itu. Difusi dibedakan menjadi dua macam yakni difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat. Difusi intramasyarakat merupakan difusi unsur kebudayaan antarindividu atau golongan dalam masyarakat yang dipengaruhi beberapa faktor seperti adanya pengakuan bahwa unsur budaya baru tersebut memiliki banyak kegunaan. Kemudian, difusi antarmasyarakat ialah difusi unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain. Difusi antarmasyarakat terjadi karena adanya kontak sosial antarmasyarakat hingga timbul pengakuan akan kegunaan unsur kebudayaan baru tersebut. 2. Akulturasi Akulturasi dapat diartikan sebagai sebuah proses masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam sekelompok masyarakat, hingga unsur kebudayaan asing itu dapat diterima dan diolah ke dalam kebudayaan masyarakat tersebut. Cepat atau lambatnya unsur kebudayaan asing dapat diterima kelompok masyarakat bergantung kepada cara masuk dari budaya tersebut. Jika, unsur kebudayaan tersebut masuk dengan cara pemaksaan, maka akulturasi akan berjalan cukup lama. Namun, jika melalui proses yang damai, maka unsur kebudayaan tersebut relatif lebih cepat diterima. Salah satu contoh akulturasi yakni pementasan Barongsai. Sumber 3. Asimilasi Asimilasi timbul jika ada dua individu atau kelompok masyarakat dengan latar budaya berbeda berinteraksi dengan intensif dalam jangka waktu lama. Dengan begitu lama-kelamaan, salah satu budaya individu atau kelompok masyarakat tersebut akan hilang. Proses perubahan sosial dengan bentuk asimilasi ini merupakan usaha untuk mengurangi perbedaan antargolongan masyarakat guna mencapai suatu tujuan demi kepentingan bersama. 4. Akomodasi Akomodasi dapat dipahami sebagai keadaan yang menunjukkan keseimbangan dalam hubungan sosial antara individu dengan kelompok-kelompok yang berkaitan dengan norma atau nilai yang berlaku di masyarakat. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa proses perubahan sosial merupakan penyesuaian masyarakat terhadap perubahan-perubahan unsur kebudayaan yang terjadi. Seru ya belajar sosiologi! Ingin belajar materi lainnya plus dengan animasi yang seru? Yuk, unduh aplikasi ruangguru di sini untuk Android dan link berikut untuk iOs. Artikel ini terakhir diperbarui pada tanggal 24 November 2020. Referensi Dwi, Vina. 2009. Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional.
Proseskognitif : perkembangan yang merujuk pada perubahan pemikiran , intelegensi, dan bahasa individu, contoh seperti hal nya anak usia 2 tahun yang sudah dapat berbicara dengan lancar. 11. Proses sosioemosi : perkembangan yanag mencakup perubahan dalam relasi individu dengan individu lain, perubahan emosi, dan perubahan kepribadian.
KONSEKUENSI PERUBAHAN SOSIAL Perubahan sosial membawa konsekuensi yang bermacam-macam bagi kehidupan masyarakat. Perubahan sosial dapat menjadikan kuatnya masyarakat integrasi dan terpecahnya masyarakat disintegrasi. Adanya perubahan sosial, tidak selamanya membawa pengaruh yang negatif. Apabila perubahan sosial mampu menguatkan rasa identitas dan solidaritas masyarakat bukan tidak mungkin membawa rasa kebersamaan yang tinggi. Dengan demikian akam timbul suatu kehidupan yang harmonis karena adanya keselarasan dalam hidup bermasyarakat. Integrasi masyarakat melalui beberapa tahap, yang diawali dengan proses akomodasi mengurangi terjadinya konflik. Setiap perubahan yang dikehendaki atau diinginkan oleh masyarakat akan menghasilkan integrasi sosial. Ini berarti masyarakat menyadari bahwa sistem sosial, nilai, adat istiadat, norma, atau hukum yang berlaku sekarang sudah tidak memadai lagi dan sudah saatnya diubah. Perubahan yang dikehendaki internded change oleh masyarakat sendiri tidak akan menimbulkan kekacauan atau disintegrasi sosial. Nilai, norma, atau tatanan hukum yang baru terbentuk akan menjadi patokan hidup sosial, sehingga keharmonisan dan kedamaian segera tercipta, meskipun perubahan baru saja dan integrasi bangsa dan Negara akan sangat ditentukan oleh masalah penegakan hukum yang pasti dan adil. Perubahan yang dipaksakan dapat menimbulkan disintegrasi sosial. Disintegrasi sosial terjadi ketika unsur-unsur sosial yang berbeda yang ada dalam masyarakat tidak mampu menyesuaikan diri satu sama lain. Ketika unsur social yang satu memaksakan diri, maka unsur social yang lainnya akan memberontak atau melawan. Perubahan sosial, apabila tidak disikapi secara arif dan bijaksana dapat menimbulkan ketidaksesuaian dan ketidakseimbangan dalam masyarakat. Keadaan yang demikian akan mengakibatkan disorganisasi sosial yang merupakan cikal bakal disintegrasi sosial. Apabila hal ini dibiarkahan akan menimbulkan keadaan masyarakat tanpa aturan anomie yang menjadi pegangan hidup masyarakat. Oleh karena itu setiap terjadinya perubahan sosial yang mengarah kepada disintegrasi sosial harus segera mendapat perhatian. Selain proses di atas, munculnya perubahan sosial yang tidak diikuti oleh sebagian masyarakat juga mengakibatkan disintegrasi sosial. Perbedaan perkembangan kebudayaan yang berbeda-beda akan menimbulkan benturan-benturan. Hal ini sering disebut Cultural lag kesenjangan kebudayaan. Sebagai contoh golongan tua dalam masyarakat masih berpegang teguh terhadap nilai dan norma yang berlaku berbenturan golongan muda yang sudah menghendaki perubahan. Dengan adanya tingkat perubahan yang cepat, kadang menimbulkan percampuran budaya mestizo culture. Sering anggota tidak menyadari apa yang dilakukan dengan meniru budaya asing tanpa tahu apa maknanya. Secara umum gejala disintegrasi sosial ditandai oleh hal-hal berikut ini a. sebagian masyarakat tidak mematuhi aturan dan norma yang ada b. muncul silang pendapat di antara anggota masyarakat tentang tujuan yang akan dicapai c. wibawa dan karisma para pemimpin semakin pudar d. sanksi dan hukuman yang tidak dilaksanakan secara benar dan konsekuen Umumnya proses disintegrasi sosial dalam masyarakat mempunyai bermacam- macam bentuk. Adapun bentuk-bentuk disintegrasi sosial antara lain a. Pemberontakan atau pergolakan daerah b. Aksi protes dan demontrasi c. Kriminalitas d. Kenakalan remaja e. Prostitusi Mengapa terjadinya disintegrasi social dalam masyarakat? Tidak adanya persamaan pandangan mengenai tujuan semula yang ingin dicapai. Contoh masyarakat Indonesia mencita citakan terbentuk nya masyarakat yang adil dan makmur dalam wadah NKRI. Ini merupakan kesepakatan awal yang dinyatakan dalam UUD 1945. Jika ada daerah atau provinsi di Indonesia yang mendirikan Negara sendiri, tindakan semacam ini akan menimbulkan disintegrasi nasional. Norma-norma masyarakat mulai tidak berfungsi dengan baik sebagai alat pengendalian social demi mencapai tujuan bersama. Contoh hukum ditegakkan secara tidak adil menguntungkan segelintir orang saja. Orang yang melakukan tindakan kejahatan dibiarkan bebas karena memiliki uang untuk menyogok aparat menegak hukum. Sementara masyarakat kecil langsung dikenai sanksi. Kalau ini terjadi,dapat dipastikan bahwa disintegrasi social akan terjadi. Terjadi pertentangan antar norma-norma yang ada dalam masyarakat. Contoh ada sekelompok orang yang menganggap minum-minuman keras tidak salah. Sementara, masyarakat lainnya menganggap hal itu sebagai salah karena bertentangan dengan norma agama. Hal itu akan menyebabkan terjadinya disintegrasi social atau kekacauan social. Sanksi yang diberikan kepada pelanggar norma tidak dilaksanakan secara konsekuen. Contoh ada seorang pemuda yang melanggar hukum, karna ia melanggar peraturan lalu lintas. Pemuda itu harus diberikan sanksi yang jelas dan konsekuen. Tanpa itu, keadaan kacau dan disintegrasi social dapat terjadi. Sedangkansocial dinamic adalah fungsi-fungsi masyarakat yang terlibat dalam proses sosial, perubahan sosial atau bentuk abstrak interaksi sosial. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit. 3. Fungsi Pembelajaran Wujud konkret dari pranata sosial adalah aturan, norma, adat istiadat dn semacamnya yang mengatur

Apa itu Perubahan Sosial? – Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang merubah tata kehidupan masyarakat yang berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus berubah. Grameds, mungkin kamu mudah beradaptasi dengan lingkungan tanpa merasa kesulitan. Namun ada pula orang yang sulit beradaptasi dengan perubahan sosial sehingga tidak merasa nyaman berada pada suatu lingkungan yang mungkin menurut mereka berbeda dan sudah sangat berubah. Lantas mengapa ada yang namanya perubahan sosial? Berikut ini penjelasan tentang perubahan sosial yang perlu Grameds ketahui agar bisa menghargai proses dan menjadi pribadi yang terus berkembang menghadapi zaman Pengertian Perubahan Sosial Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli 1. Hirschman Anda Mungkin Juga Menyukai 2. Max Iver iii. Max Weber 4. Gilin 5. W. Kornblum 6. Kingsley Davis vii. Selo Sumardjan viii. William F. Ogburn Proses Terjadinya Perubahan Sosial 1. Difusi 2. Akulturasi 3. Asimilasi 4. Akomodasi Bentuk-bentuk Interaksi Sosial 1. Evolusi dan Revolusi 2. Direncanakan dan Tidak Direncanakan 3. Perubahan Kecil dan Besar Faktor Pendorong Perubahan Sosial 1. Adanya Penemuan Baru 2. Pengaruh Jumlah Penduduk 3. Munculnya Konflik iv. Terjadi Revolusi 5. Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat 6. Motivasi Berprestasi 7. Sistem Pendidikan Maju Contoh Perubahan Sosial 1. Bersifat Besar 2. Bersifat Kecil three. Dipengaruhi Oleh Negara Lain iv. Dalam Keagamaan 5. Pada Bangunan 6. Pada Kebudayaan Pengertian Perubahan Sosial Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang merubah tata kehidupan masyarakat yang berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus berubah. Karena pada hakikatnya manusia tidak bisa berhenti pada satu titik tertentu sepanjang masa yang artinya mereka akan selalu mengalami perubahan. Baik itu perubahan yang cepat atau lambat, maupun Perubahan yang kecil atau besar. Masyarakat memiliki peran penting terhadap terjadinya perubahan sosial pada jangka waktu tertentu. Masyarakat inilah yang kemudian akan menghadapi faktor-faktor terjadi perubahan hingga mengalami perubahan sosial itu sendiri. Setiap insan manusia memiliki sifat dasar yang selalu tidak puas, jadi wajar jika manusia terus berkembang dan melakukan banyak perubahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya yang terjadi pada Des Putri Puyu yang mengalami perubahan mata pencaharian utama mereka dalam kesehariannya yang dibahas pada buku Dinamika dan Perubahan Sosial pada Komunitas Lokal. Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli Agar lebih yakin tentang pengertian perubahan sosial, Grameds bisa simak pengertian perubahan sosial menurut para ahli sosiologi berikut ini 1. Hirschman Menurut Hirschman perubahan sosial adalah fenomena sosial yang terjadi karena pengaruh komunikasi dan cara pola pikir masyarakat. Ia juga mengungkapkan bahwa perubahan sosial dapat dipengaruhi oleh faktor internal, yakni konflik perubahan jumlah penduduk, revolusi, penemuan baru dan juga faktor eksternal. Menurut Hirschman faktor eksternal yang bisa mempengaruhi perubahan sosial adalah bencana alam, two. Max Iver Salah satu ahli sosiolog, Max Iver mengungkapkan pengertian perubahan sosial adalah budaya dan sosial budaya inilah yang terus berubah yang bersifat kesinambungan dengan hubungan sosial. 3. Max Weber Menurut Max Weber yang juga merupakan ahli sosiologi terkenal mengungkapkan bahwa perubahan sosial adalah situasi yang terjadi di masyarakat yang diakibatkan karena ketidaksamaan dengan unsur-unsur sosial yang ada. 4. Gilin Gillin berpendapat bahwa perubahan sosial adalah cara hidup yang dipengaruhi oleh kondisi kebudayaan textile, kondisi geografis, komposisi penduduk, ideologi dan dank arena yang dipengaruhi oleh hasil penemuan penemuan baru. v. Westward. Kornblum Faktor penyebab terjadinya perubahan sosial menurut Westward. Kornblum karena adanya susunan budaya yang bersifat bertahap atau dalam jangka waktu yang lama. six. Kingsley Davis Kingsley Davis dalam bukunya yang berjudul Man Society mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. vii. Selo Sumardjan Selo Sumardjan kemudian mendefinisikan lebih sederhana bahwa perubahan sosial adalah budaya yang terjadi karena perubahan struktur dan fungsi sosial. Jadi perubahan sosial akan secara otomatis mempengaruhi budaya masyarakat itu sendiri karena berkaitan dengan kebiasaan masyarakat. 8. William F. Ogburn Menurut William F. Ogburn perubahan sosial merupakan penekanan pada kondisi teknologi yang menyebabkan terjadi perubahan pada aspek tertentu dalam kehidupan sosial manusia. Contohnya perubahan sosial tersebut adalah kemajuan pengetahuan dan teknologi yang kemudian akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat. Proses Terjadinya Perubahan Sosial Setelah mengetahui tentang pengertian perubahan sosial, maka Grameds perlu mengetahui bagaimana perubahan sosial tersebut bisa terjadi di masyarakat. Berikut ini proses perubahan sosial yang bisa terjadi di masyarakat dalam kondisi dan jangka waktu tertentu ane. Difusi Difusi adalah proses penyebaran berbagai unsur pembentuk sosial dan kebudayaan, yakni berupa ide, keyakinan, dan hal lainnya. Penyebaran ini bisa dilakukan dari individu ke individu atau kelompok yang lebih besar dari itu. Proses difusi kemudian dibagi menjadi dua, yakni difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat. Berlangganan Gramedia Digital Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda. Rp. / Bulan ii. Akulturasi Akulturasi adalah proses perubahan sosial yang terjadi karena masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam sekelompok masyarakat, sehingga unsur budaya asing itu diterima dan disesuaikan dengan kebudayaan asli masyarakat tertentu. Budaya asing tersebut masuk dan bisa diterima masyarakat tergantung bagaimana cara masuk budaya tersebut dan jangka waktu penyesuaian tertentu. 3. Asimilasi Asimilasi adalah proses perubahan sosial yang timbul jika ada dua individu atau kelompok dengan latar budaya yang berbeda kemudian berinteraksi dengan intensi dalam jangka waktu yang lama. Proses perubahan sosial ini kemudian akan menghilangkan budaya tersebut atau mengurangi perbedaan antar golongan masyarakat. Asimilasi muncul agar mencapai suatu tujuan yang sama antar golongan demi kepentingan bersama. 4. Akomodasi Akomodasi adalah proses perubahan sosial yang menunjukan keseimbangan dalam hubungan sosial antar golongan yang berkaitan dengan norma atau nilai yang berlaku di masyarakat. Seperti yang Grameds sudah pelajari di atas, bahwa perubahan sosial dapat disebabkan berbagai pengaruh dan berdampak kepada perubahan struktur, organisasi, dan hubungan sosial di dalamnya yang dapat kamu pelajari pada buku Perspektif Perubahan Sosial di bawah ini. Baca juga Pengertian Interaksi Sosial Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Setelah mengalami proses perubahan sosial, maka terciptalah perubahan sosial baru yang bermacam-macam sesuai kondisi yang terjadi. Berikut ini bentuk-bentuk perubahan sosial yang perlu Grameds ketahui one. Evolusi dan Revolusi a. Evolusi Evolusi adalah perubahan sosial yang terjadi dengan memakan waktu yang sangat lama dan tanpa ada kehendak dari masyarakat itu sendiri. Perubahan sosial evolusi kemudian yang dipengaruhi oleh dorongan masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap perkembangan yang terjadi saat itu. b. Revolusi Revolusi adalah perubahan sosial yang terjadi dalam jangka waktu yang cepat dan tidak direncanakan sebelumnya. Jadi revolusi adalh perubahan sosial kebalikan dari evolusi. 2. Direncanakan dan Tidak Direncanakan a. Perubahan Yang Direncanakan Perubahan sosial ini dikatakan direncanakan karena telah terjadi perubahan sesuai dengan yang diperkirakan atau direncanakan oleh pihak yang membuat perubahan. Pihak yang membuat perubahan itu kemudian kita kenal dengan sebutan agent of change. b. Perubahan Yang Tidak Direncanakan Perubahan sosial dikatakan tidak direncanakan karena terjadi diluar perkiraan atau tanpa perencanaan terlebih dahulu. Biasanya perubahan sosial yang tidak direncanakan akan ditentang oleh masyarakat yang bersangkutan atau diperdebatkan kehadirannya. three. Perubahan Kecil dan Besar a. Perubahan Kecil Perubahan sosial yang kecil biasanya terjadi pada unsur perubahan yang tidak memiliki pengaruh yang berarti, contohnya fashion dan lifestyle. b. Perubahan Besar Perubahan sosial yang besar biasanya memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat karena kehadirannya. Selain itu perubahan sosial yang besar memerlukan keterlibatan masyarakat banyak sehingga menimbulkan reaksi dan pertentangan dari banyak kalangan. Itu artinya perubahan sosial tersebut penting dan besar. Seberapa besar maupun kecil perubahannya tersebut perubahan sosial tidak bisa di hindari. Dimana setiap menitnya akan selalu terjadi perubahan di tengah masyarakat yang dibahas pada buku Teori dan Strategi Perubahan Sosial di bawah ini. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Perubahan sosial tidak terjadi begitu saja tanpa gejala dan faktor pendorongnya. Bahkan ada beberapa hal yang menjadi faktor terkuat terjadinya perubahan sosial tersebut bisa terjadi. Berikut ini beberapa faktor pendorong terjadinya perubahan sosial yang perlu Grameds ketahui agar bisa mengenali gejala terjadinya perubahan sosial one. Adanya Penemuan Baru Adanya penemuan baru dalam sebuah komunitas tertentu akan membawa perubahan pada sosial tersebut karena adanya budaya baru yang bisa menggantikan budaya lama atau mencampurnya menjadi satu kesatuan. two. Pengaruh Jumlah Penduduk Jumlah penduduk dapat mempengaruhi perubahan sosial karena dapat struktur atau tatanan masyarakat pada suatu komunitas. Jumlah penduduk juga akan menjadi kekuatan bagaimana perubahan sosial tersebut bisa terjadi, semakin banyak orang yang menggunakan budaya baru maka suatu budaya lama juga akan mudah hilang atau tergantikan. 3. Munculnya Konflik Konflik, pertarungan, atau pertentangan sangat wajar terjadi pada sebuah sosial tertentu. Konflik pada suatu sosial bisa saja terjadi karena adanya kemajemukan atau munculnya mayoritas dan minoritas dalam sebuah komunitas tertentu. Dari konflik inilah maka suatu sosial harus mencari jawaban dari masalah tersebut yang kemudian akan menghasilkan budaya baru atau fenomena sosial yang baru. 4. Terjadi Revolusi Revolusi atau pemberontakan juga bisa mempengaruhi terjadinya perubahan sosial karena fenomena ini menjadi tanda adanya hal baru yang harus dilakukan. Misalnya karena telah terjadi perang atau bencana alam. 5. Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat Keterbukaan pada lapisan masyarakat bisa menjadi faktor terjadinya perubahan sosial karena kehadiran tipe masyarakat sangat berpengaruh dalam merespon sesuatu hal yang baru. Masyarakat yang berpengaruh adalah mereka yang memiliki keterbukaan dan openmind terhadap hal-hal baru sehingga mudah menerima perubahan tersebut. Dengan adanya masyarakat yang selalu mengalami perubahan, maka perubahan sosial juga selalu berkembang dan diperbaharui. Hal ini juga dibahas pada buku Sosiologi Perubahan Sosial oleh John Scott. 6. Motivasi Berprestasi Masyarakat yang memiliki motivasi untuk berprestasi berarti memiliki keinginan untuk maju dan berkembang. Maka hal ini dapat membuat suatu komunitas lebih terbuka dan openmind pada hal-hal baru karena memiliki kesadaran untuk berubah menjadi lebih baik. Faktor ini dapat memberi dampak positif bagi perubahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. 7. Sistem Pendidikan Maju Berbicara tentang perubahan sosial maka tidak bisa dijauhkan dari faktor pendidikan yang berperan penting dalam terjadinya perubahan sosial. Tolak ukurnya pendidikan terus mengalami perkembangan maka pendidikan pulalah yang membuat seseorang menjadi belajar menghadapi perubahan. Maka semakin tinggi dan berkualitasnya pendidikan maka akan besar pula peluang untuk memiliki perspektif dan wawasan seseorang untuk menerima perubahan. Contoh Perubahan Sosial Setelah mengetahui pengertian, proses, bentuk, dan faktor pendukungnya, maka Grameds perlu mengetahui contoh perubahan sosial yang konkret pernah terjadi di kehidupan masyarakat. Perubahan ini kemudian akan menjadi jejak dan sejarah sosial dan kebudayaan sebuah peradaban atau komunitas tertentu. Berikut ini contoh perubahan sosial yang perlu Grameds ketahui 1. Bersifat Besar Berdasarkan catatan sejarah Indonesia, negara kita sudah banyak mengalami banyak perubahan sosial. Salah satu contoh perubahan sosial yang bersifat besar pernah terjadi di Indonesia sekitar twenty tahun yang lalu pada sistem pertanian kita yang masih tradisional atau menggunakan cara sederhana. Misalnya cara menyemai padi, menanam padi, merawat, hingga memanen padi masih dilakukan secara tradisional. Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan di Indonesia ini pun membawa perubahan pada sosial para petani yakni bagaimana kebiasaan petani dahulu dan sekarang menjadi berubah. Contohnya jika dahulu petani menyemai pada hanya di dalam ruangan saja, namun sekarang etani bisa menanam padi dengan teknologi canggih agar menghasilkan bibit padi yang lebih berkualitas. Hal ini juga dapat kita lihat pada masyarakat tradisional Madura dan perkembangannya. Sebagai satuan ekohistorikal, keunikan Madura adalah bentukan ekologi tegal yang khas membentuk pola permukiman yang terpencar, dan masih banyak lagi yang dapat kamu pelajari pada buku Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris Madura. two. Bersifat Kecil Contoh perubahan sosial yang bersifat kecil adalah perubahan yang terjadi pada gaya berpakaian atau lifestyle. Fashion adalah satu fenomena yang sangat pesat perkembangannya hanya dalam waktu yang singkat. Contoh yang paling mencolok kita melihat perubahan gaya berpakaian adalah tren menggunakan hijab yang populer di tahun 2000. Padahal sebelumnya hanya segelintir orang saja yang menggunakan hijab hingga sekarang tren hijab terus berkembang dengan berbagai gaya hijab. Perubahan sosial ini bisa terjadi karena lingkungan dan banyaknya orang yang mulai menggunakan hijab hanya karena sedang tren saja, bukan karena hijab adalah suatu kewajiban dalam agama islam. Itulah sebabnya tren hijab bisa terus langgeng dan berkembang karena jumlah peminatnya yang besar. 3. Dipengaruhi Oleh Negara Lain Perubahan sosial bisa dipengaruhi negara lain contohnya karena perang atau dijajah oleh negara lain. Contoh perubahan sosial di Indonesia yang dipengaruhi oleh negara lain adalah terjadi pada transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Negara kita kemudian terpengaruh dengan perkembangan teknologi di negara negara Barat. Selain contoh positif juga ada contoh negatif perubahan sosial yang dipengaruhi negara lain yakni kebiasaan minum-minuman keras. Sebelumnya orang Republic of indonesia lebih populer meminum minuman herbal atau jamu khas tradisional Indonesia. 4. Dalam Keagamaan Contoh perubahan sosial yang terjadi di Republic of indonesia dalam hal keagamaan atau kepercayaan adalah negara kita yang terkenal dengan negara islam atau mayoritas masyarakat kita yang memeluk agama islam. Sebelumnya berdasarkan sejarah tanah air lebih erat dengan kepercayaan Hindu Budha yakni masa kerajaan-kerajaan pada saat itu sebelum agama islam masuk ke Nusantara. 5. Pada Bangunan Bangunan adalah hal fisik yang paling bisa dilihat perubahannya dari zaman ke zaman. Contoh perubahan sosial yang terjadi pada bangunan yang digunakan oleh masyarakat adalah bentuk masjid, gaya hunian rumah, atau penggunaan material bangunan. Misalnya konstruksi masjid zaman dahulu tentu jauh berbeda dengan desain arsitektur masjid zaman sekarang. Dengan adanya pembangunan baru juga memiliki efek samping yang diikuti dengna munculnya berbagai problema sosial yang dapat Grameds pelajari pada buku Efek Samping Pembangunan Masalah Sosial & Perubahan. 6. Pada Kebudayaan Kebudayaan adalah fenomena yang pasti akan mengalami perubahan jika terjadi perubahan sosial. Salah satu contoh perubahan sosial yang terjadi pada kebudayaan adalah akulturasi pada budaya kerajaan dahulu Hindu-Budha dengan ajaran-ajaran islam, seperti budaya grebeg yang kemudian disesuaikan dengan hari besar islam. Masih banyak contoh perubahan sosial lainnya pada kebudayaan kita karena Republic of indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang hingga sekarang tentu mengalami perubahan dan perkembangan. Salah satu perubahan sosial yang sedang terjadi adalah pandemi Covid-19 yang dapat berlangsung lama dan memberi konsekuensi jangka panjang pada masyarakat. Hal ini juga menjadi pengaruh berbagai hal seperti yang dibahas pada buku Perubahan Sosial Psikologi Di Masa Pandemi Covid-19. Nah, itulah penjelasan tentang perubahan sosial mulai dari pengertian, proses, bentuk, faktor pendorong, hingga contoh perubahan sosial. Membahas fenomena sosial memang tidak ada habisnya karena sosial sama dinamisnya seperti suatu masa. Jadi wajar jika kehidupan kita sekarang bisa jadi sangat jauh berbeda dengan kehidupan sosial nenek moyang yang hidup puluhan tahun lalu. Jejak perubahan itu kemudian bisa kita pelajari sebagai sejarah peradaban yang berpengaruh pada banyak bidang, salah satunya sosial dan budaya. Teman-teman Grameds bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di untuk mencari referensi tentang perubahan sosial. Buku-buku ini tentu akan membantu Grameds mengetahui lebih luas tentang perubahan sosial, karena fenomena ini bukanlah kajian ilmu yang sedikit. Banyak para ahli dan fenomena sosial yang mengalami perubahan yang kemudian sekarang menjadi suatu kajian ilmu sendiri. Berikut ini rekomendasi buku tentang perubahan sosial yang bisa Grameds baca. Selamat belajar. SahabatTanpabatas. Baca juga artikel terkait “Perubahan Sosial” Globalisasi Ekonomi Ekonomi Kerakyatan Pelaku Ekonomi Masalah Ekonomi di Indonesia Ilmu Ekonomi Macam Sistem Ekonomi Ekonomi Kerakyatan Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah. Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

.
  • c7gzu4hwun.pages.dev/519
  • c7gzu4hwun.pages.dev/446
  • c7gzu4hwun.pages.dev/383
  • c7gzu4hwun.pages.dev/278
  • c7gzu4hwun.pages.dev/915
  • c7gzu4hwun.pages.dev/358
  • c7gzu4hwun.pages.dev/247
  • c7gzu4hwun.pages.dev/820
  • c7gzu4hwun.pages.dev/16
  • c7gzu4hwun.pages.dev/877
  • c7gzu4hwun.pages.dev/122
  • c7gzu4hwun.pages.dev/300
  • c7gzu4hwun.pages.dev/693
  • c7gzu4hwun.pages.dev/508
  • c7gzu4hwun.pages.dev/297
  • konsekuensi yang konkret dalam proses perubahan sosial adalah