1 Jam kerja yang panjang. Dalam kontrak kerja rata-rata dijelaskan kalau awak kapal pesiar dapat bekerja sepanjang 10 jam /hari selama 7 hari satu minggu tanpa ada libur, terkecuali awak kapal tengah alami sakit. Namun, menurut pengalaman kerja di kapal pesiar, awak kapal sering bekerja lebih dari 10 jam /hari.

- Sudah menjadi rahasia umum bahwa di balik kemewahan dan kegembiraan dalam setiap pelayaran adalah kerja keras dari kru yang bertugas. Kru kapal memastikan bahwa setiap pelayaran bisa berjalan dengan lancar dan membawa kegembiraan bagi tamu di dalamnya. Tahukah kamu, jika kru kapal pesiar ini memiliki rahasia yang tak banyak diketahui orang? Dilansir dari laman Rabu 27/5/2020, berikut 18 rahasia kru kapal pesiar yang tidak kamu ketahui 1. Staf vs Kru Ilustrasi kru kapal pesiar. Jika selama ini kamu menganggap staf dan kru kapal pelayaran itu sama, rupanya salah. Anggota kru kapal pesiar terdiri dari pelayan, bartender dan pelayan kebersihan. • 5 Fasilitas Tersembunyi di Kapal Pesiar yang Jarang Diketahui Penumpang Sementara itu, staf kapal terdiri dari entertainer, manajer, pekerja toko dan petugas. Namun itu tidak mempengaruhi kehidupan seperti apa yang mereka miliki. Karena semua orang diperlakukan dengan adil sesuai dengan tempatnya. 2. Tempat kerja dan tinggal ilustrasi tempat kerja dan tinggal kru dan staf kapal pesiar. Salah satu contoh hirarki di kapal adalah tempat kerja di mana anggota kru biasanya akan tinggal di 'B-deck', yang dapat ditemukan tepat di bawah garis air. Mereka akan berbagi kamar dengan model asrama dan biasanya memiliki kamar mandi sendiri. Sementara itu, anggota staf dan petugas akan tinggal di 'A-deck' yang berada tepat di bagian atas garis air. Statusmereka adalah karyawan kontrak, dan dihitung dalam jangka waktu bulanan hingga tahunan. Jika nanti kamu diterima oleh agen rekrutmen kerja di kapal pesiar, kamu sebaiknya membaca dengan seksama surat kontrak kerja yang diberikan. Di sana akan dimuat beberapa hal penting terkait kerja di kapal pesiar. - Bagi para lulusan SMA atau SMK yang tertarik untuk bekerja di kapal pesiar, tentu harus paham beberapa hal. Biasanya, mereka yang ingin kerja di kapal pesiar lantaran punya prospek karier yang bagus. Selain itu karena bisa mendapatkan penghasilan yang ingin bekerja di kapal pesiar, kamu harus mengambil Jurusan Perhotelan dan Kapal Pesiar khususnya di konsentrasi studi kapal pesiar. Ini menjadi salah satu pendidikan vokasi yang cukup banyak peminat di lembaga pendidikan dan pelatihan LPP atau lembaga kursus dan pelatihan LKP. Baca juga 6 Tips Bekerja di Kapal Pesiar, Cocok bagi Lulusan Vokasi Melansir laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Minggu 12/2/2023, Avianti Kartikasari selaku Direktur LKP Duta Persada Jogja memberikan banyaknya peminat untuk bekerja di kapal pesiar karena tidak terlepas dari berbagai macam profesi dan gaji yang di atas rata-rata dengan angka minimal USD. Selain itu, berkarier di kapal pesiar juga mempunyai jenjang karier yang jelas dan dapat membangun networking secara internasional. Adapun beberapa profesi di kapal pesiar, di antaranya adalah staf kapal pesiar cruise staff, pelayan kabin room steward, chef, bahkan sampai manajer restoran. Tetapi, bekerja di kapal pesiar pun tidaklah mudah. Ada beberapa hal yang harus kamu persiapkan terlebih dahulu sebelum terjun ke lapangan. Baca juga Vokasi ITS Tangani Sampah Plastik dengan Cara Ini Jika kamu tertarik kerja di kapal pesiar, ini tips bekerja di kapal pesiar yang wajib kamu pahami menurut Avianti Kartikasari.

Search Cersex Resiko Kerja Jauh Dari Suami. Beberapa bagian menciprat di lantai Minggu sebelumnya saya dikunjungi keluarga Konsekwensinya ialah tak pernah dibenarkan bila suami-isteri memperlihatkan perilaku yang jauh dari kasih Allah apalagi mengingkarinya Satu-satunya cara adalah dengan kerja sembilan Sebagai pemilik perusahaan asuransi mereka lebih memilih orang yang sehat dan jauh dari

Situasi antara penumpang dan pekerja di kapal pesiar memang sangat kontras. Sementara penumpang kapal pesiar bersantai ria menikmati pemandangan laut sambil mengisi piring mereka untuk ke sekian kali dari meja prasmanan, kru kapal bekerja keras tak ada habisnya untuk menjamin kenyamanan. Mereka rela terpisah dari keluarga selama berbulan-bulan dan berbagi kabin yang sempit demi mencari nafkah. "Kontras antara citra glamor yang digambarkan industri kapal pesiar dan realitas pekerja di kapal benar-benar mencolok," kata Maya Schwiegershausen-Güth dari Divisi Industri Penerbangan & Maritim serikat buruh Jerman, Verdi. Salah satu masalah utama bagi pekerja di kapal, kata dia, adalah masalah jam kerja yang terlalu panjang. Meskipun jam kerja telah diatur secara internasional sejak tahun 2006 oleh Konvensi Buruh Maritim, tetapi tetap saja aturan itu sering kapal pesiar sering harus bekerja tujuh hari semingguFoto Jürgen Schwenkenbecher/picture alliance Kerja tujuh hari seminggu Angela Teberga, profesor pariwisata di University of Palmas di Brasil, membenarkan bahwa pelanggaran hak-hak buruh sering terjadi di industri kapal pesiar. Dalam tesis doktoralnya, dia meneliti kondisi kerja di kapal pesiar, terutama soal jam dan beban kerja, yang merupakan penyebab keluhan paling sering di kalangan awak kapal. Umumnya di laut secara resmi diberlakukan aturan kerja delapan jam sehari dan enam hari seminggu, tapi kenyataanya sering kali lain, kata Angela Teberga. Bekerja sampai 14 jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu sudah umum, bukan pengecualian. Semakin rendah posisi karyawan dalam hierarki tenaga kerja di kapal, semakin buruk situasinya. Menurut Cruise Lines International Association CLIA pada 2019, ada sekitar pekerjaan di industri ini. Gaji yang dibayarkan secara keseluruhan mencapai sekitar USD23,3 miliar. Awak kapal pesiar biasanya sangat internasional, hingga 80 negara asal diwakili di banyak kapal, menurut CLIA. Sejumlah besar karyawan berasal dari negara-negara berkembang di Amerika Selatan dan terutama Asia, termasuk Indonesia. Warga Filipina mencapai hampir 30% dari semua karyawan di industri pelayaran global. "Bagi banyak orang, pekerjaan di kapal pesiar adalah kesempatan untuk menghasilkan sedikit uang," kata Alexis Papathanassis, profesor pariwisata dan manajemen kapal pesiar di Universitas Bremerhaven, yang dikenal sebagai "universitas maritim” Jerman. Dia menjelaskan, meskipun gajinya rendah menurut standar Eropa, tapi jauh lebih tinggi daripada di negara asal para awak kapal. Itu sebabnya para pekerja bertahan dengan "kondisi kerja yang sangat, sangat keras," katanya. Kekurangan pekerja terampil Uni Eropa sendiri sudah memiliki standar dan peraturan untuk pekerja kapal. Namun, kebanyakan kapal pesiar didaftarkan di negara-negara yang menerapkan aturan lain, seperti di Bahama atau Panama. Banyak misalnya kapal pesiar yang beroperasi di Jerman, tetapi tidak ada satu pun yang berlayar di bawah bendera Jerman. Namun, Direktur CLIA cabang Jerman Helge Grammerstorf menolak gambaran bahwa peraturan jam kerja yang berlaku secara internasional sering dilanggar di kapal pesiar. "Banyak yang sudah berubah dalam beberapa tahun terakhir," katanya. "Kebijakan perusahaan pelayaran adalah, jam kerja yang dibolehkan tidak boleh dilampaui, itu sekarang ditangani dengan sangat ketat," tambahnya. Dia mengatakan, ada sistem yang mencatat jumlah jam kerja karyawan, yang juga membuat penerapan jam kerja menjadi transparan. "Seperti di sektor jasa mana pun, kami juga bergantung pada karyawan yang termotivasi," kata Helge Grammerstorf. Masih banyak yang harus diperbaiki, kata pakar industri kapal pesiar Alexis Papathanassis. Apalagi saat ini, seperti di banyak sektor lain, terutama pariwisata dan perhotelan, terjadi kekurangan pekerja terampil yang akut akibat pandemi COVID-19. Banyak perusahaan mengalami kesulitan menemukan personel on board yang cukup berkualitas. "Karena itu, industri terpaksa menawarkan kondisi kerja yang lebih menarik dan meningkatkan citranya sebagai pemberi kerja," kata Alexis Papathanassis. Sebab banyak orang yang tetap ingin naik kapal pesiar dan menikmati pemandangan laut dan prasmanan tanpa akhir. Untuk kemewahan ini, tetap dibutuhkan staf yang berkualitas, pungkasnya. hp/as
Takdapat hingga 10 bulan dan selama ini abk tak pulang ke rumah tapi terus berada di kapal pesiar. Abk dapat pulang selama 1-3 bulan kalau kontraknya telah habis dan kalau ada kontrak lagi akan dipanggil kembali. Risiko ini perlu dipertimbangkan kembali sebelum lulus percobaan lowker abk kapal pesiar. Meskipun tak jarang jalan-jalan
Risk Assesment Penilaian Risiko pada Kapal - Setelah kita membahas mengenai Keselamatan Personil ABK diatas Kapal, dalam hal operasional kapal harus terdapat penilaian terhadap risiko dan bahaya yang dapat terjadi. Pengoperasionalan kapal merupakan hal yang memiliki resiko dan bahaya yang besar. 60% hingga 80% kecelakaan terjadi diatas kapal terjadi karena kesalahan manusia. Setiap kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan manusia tersebut dapat dicegah. Salah satu cara untuk mencegah kecelakaan adalah dengan menganalisis risiko yang terlibat sebelum melakukan tugas. Analisis risiko ini dapat dilakukan dengan penilaian risiko risk assesment dan manajemen risiko risk management. Risk assesment penilaian risiko dan manajemen risiko bertujuan untuk memastikan keselamatan pada kapal, crew kapal ABK dan lingkungan. 1. Risiko terhadap kapalRisiko terhadap kapal adalah kemungkinan yang akan menyebabkan kerusakan pada kapal dan peralatannya. Contoh risiko tersebut antara lain adalahGroundingTabrakanKebocoranKerusakan kargo karena kontaminasiKerusakan kargo karena pengamanan atau pengikatan yang tidak tepatKerusakan pada peralatan dan perlengkapan kapal Kebakaran kapal2. Risiko terhadap crew kapalRisiko terhadap crew kapal adalah kemungkinan yang akan membahayakan atau memengaruhi kesehatan seseorang. Meskipun risiko tidak berarti bahwa sesuatu pasti akan terjadi, namun masih terdapat kemungkinan terjadi. Oleh karena itu risiko atau bahaya harus dimitigasi untuk memastikannya benar-benar dihilangkan atau dikurangi ke tingkat yang 'aman'. Beberapa contoh risiko terhadap Crew kapal antara lainTergelincir dan TerjatuhBersentuhan dengan cairan berbahayaKebisingan yang berlebihanKehabisan oksigen pada ruang terbatas3. Risiko terhadap lingkunganRisiko terhadap lingkungan biasanya mengarah pada pelanggaran Konvensi Internasional untuk Pencegahan Pencemaran dari Kapal MARPOL yang sebagai akibatnya dapat menyebabkan hukuman dan denda. Risiko tersebut antara lainPencemaran minyak akibat kebocoran tangki muatanPencemaran akibat membuang sampah ke lautPencemaran udara akibat penggunaan bahan bakar dan mesin yang tidak sesuaiSebelum membahas lebih lanjut mengenai risk assesment, alangkah lebih baiknya kita mengerti terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan bahaya dan risiko itu sendiri. Secara sederhana bahaya dan risiko dapat diartikan sebagai berikutBahaya Segala sesuatu yang dapat menyebabkan kecelakaan atau kerugian. Contohnya adalah Getaran Mesin, Api, Tumpahan minyak/oli dan lain Tingkat kemungkinan/potensi yang dapat ditimbulkan akibat bahaya yang ada. Contohnya adalah terjatuh, tergelincir, cidera, luka bakar dan lain Risiko Risk AssesmentPenilaian Risiko Risk Assesment adalah langkah mendasar yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dan kemudian mengusulkan prosedur yang dapat menghilangkan ataupun mengurangi risiko tersebut. Risk Assesment akan memastikan analisis yang tepat terhadap kemungkinan dan konsekuensi potensial dari setiap risiko dan bahaya yang teridentifikasi. Langkah mitigasi atau tindakan pencegahan yang ditentukan dalam fase penilaian risiko harus kemudian diterapkan di atas kapal. Risk assesment dilakukan dengan menetapkanIdentifikasi Bahaya yang terjadiAnalisis RisikoEvaluasi RisikoPengendalian RisikoPenilaian risiko dilakukan secara efektif apabilaIdentifikasi semua bahaya dengan benar dan siapa yang mungkin dirugikan dan bagaimana kemungkinan timbulnya tingkat keparahan kerusakan/ dan abaikan risiko yang tidak temuan yang dasar untuk menerapkan atau meningkatkan tindakan dasar untuk meninjau dan memperbarui secara Identifikasi BahayaIdentifikasi bahaya dilakukan dengan melihat sekeliling tempat kerja dan mengidentifikasi area potensial yang dapat menyebabkan bahaya, dengan kata lain mengidentifikasi “bahaya”. Ada berbagai metode untuk mengidentifikasi bahaya dan hal-hal berikut harus dipertimbangkanPraktek kerja yang aman/tidak aman di lokasi orang yang dan Kerapihan di lokasi Analisis RisikoSetelah bahaya diidentifikasi, penilaian risiko harus mempertimbangkan seberapa besar kemungkinan seseorang dapat dirugikan dan seberapa serius bahaya tersebut. Hal ini dapat disebut dengan dampak. Penilaian risiko dapat dipengaruhi oleh usia, pengalaman atau tugas yang dilakukan crew Evaluasi RisikoEvaluasi Risiko dilakukan untuk mengevaluasi langkah-langkah yang sudah ada. Catatan tertulis diperlukan untuk mencantumkan temuan utama dari penilaian risiko. Catatan ini harus mencakup rincian bahaya yang dicatat dalam penilaian risiko, dan tindakan yang diambil untuk mengurangi atau menghilangkan ini akan memberikan bukti bahwa penilaian telah dilakukan dan akan digunakan sebagai dasar untuk peninjauan praktik kerja di kemudian hari. Penilaian risiko adalah dokumen kerja. Catatan tersebut juga harus ditinjau ulang untuk mengevaluasi apakah tindakan pengendalian berhasil dan juga jika ada perubahan yang terjadi di tempat kerja yang dapat mempengaruhi efisiensi penilaian risiko. 4. Pengendalian RisikoJika dirasa masih belum cukup untuk mengendalikan risiko, maka pengendalian risiko akan dimulai. Pada titik ini, tindakan pengendalian tambahan akan diterapkan. Dalam keadaan seperti itu, hal-hal berikut harus dipertimbangkanMendesain ulang peralatan atau dan menerapkan tindakan lain untuk meningkatkan Alat Pelindung Diri APD 2 faktor utama yang perlu dipertimbangkan untuk mengendalikan risikoBisakah kita menghilangkan semua bahaya?Dapatkah menerapkan kontrol tambahan mengurangi risiko menjadi tidak mungkin?Dalam beberapa kasus, penghapusan penuh risiko tidak dapat dicapai. Namun, sangat penting bagi siapa pun yang melakukan penilaian risiko untuk melindungi pekerja dari bahaya dan oleh karena itu membuat risiko “serendah mungkin”.Diatas telah dijelaskan bagaimana cara melakukan risk assesment penilaian risiko mulai dari tahap identifikasi sampai dengan pengendalian risiko itu sendiri. namun disisi lain, penilaian risiko dapat dilakukan dengan metode informal yang dapat dilakukan dalam melakukan pekerjaan harian diatas kapal yaitu dengan menggunakan metode "Take Five Program". Take Five Program ini dilakukan dengan 5 langkah yaituLangkah 1 - BerhentiSebelum melanjutkan dengan tugas, tanyakan pada diri Anda dengan serangkaian pertanyaan, seperti "Apakah saya pernah melakukan ini sebelumnya?" atau "Apakah kondisi atau lokasi berubah?".Langkah 2 - PikirkanVisualisasikan tugas yang Anda rencanakan dan tanyakan pada diri sendiri pertanyaan seperti "Apa yang salah?" dan "Bisakah saya terluka?".Langkah 3 - IdentifikasiLihatlah di sekitar area kerja Anda dan identifikasi bahaya yang 4 - RencanaAmbil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi diri Anda dari bahaya yang Anda identifikasi. Gunakan alat, perlengkapan, APD, dan bantuan yang tepat yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas dengan 5 - LanjutkanLanjutkan dengan hati-hati setelah Anda menyelesaikan Langkah 1 hingga 4. Cara menilai sebuah risikoRisiko didefinisikan sebagai kombinasi dari dua faktor yaitu kemungkinan kecelakaan probabilitas dan keseriusan konsekuensinya Dampak. Kemungkinan dan dampak diperkirakan dalam skala angka/ nilai seperti dari 1 hingga 10 atau 1 hingga 5 tergantung pada kebijakan perusahaan, dimana angka tertinggi selalu melambangkan hal terburuk. Penilaian risiko dapat dilakukan dengan caraRisiko = Kemungkinan x DampakKeteranganRisiko tinggi Unacceptable memerlukan tindakan segera untuk mengendalikan bahaya. Tindakan yang diambil harus didokumentasikan pada penilaian risiko, termasuk tanggal sedang Must be reduced memerlukan pendekatan terencana untuk mengendalikan bahaya dan menerapkan tindakan sementara, jika diperlukan. Tindakan yang diambil harus didokumentasikan pada penilaian risiko, termasuk tanggal rendah Tolerable dapat dianggap dapat diterima dan pengurangan lebih lanjut mungkin tidak dianggap perlu. Namun, jika risiko dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien, tindakan pengendalian harus diterapkan dan dicatat. Sistem Manajemen KeselamatanSistem Manajemen Keselamatan SMS merupakan hal penting yang harus ada di dalam suatu perusahaan pelayaran. Sistem Manajemen Keselamatan ini disyaratkan pada aturan ISM Code dan wajib diterapkan diatas kapal. Sangat penting untuk dicatat, bahwa Kode ISM tidak menentukan pendekatan apa pun untuk pengelolaan risiko dan oleh karena itu terserah kepada perusahaan untuk memilih metode yang sesuai tergantung pada struktur organisasinya dan kapalnya. Seluruh latihan harus didokumentasikan untuk memberikan bukti dari proses pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan akan didasarkan pada elemen-elemen berikutSiapa yang mungkin dirugikan dan tindakan pengendalian yang tambahan apa yang perlu Anda ambil untuk mengendalikan yang harus melakukan tindakan ini ketika tindakan itu membantu pelaut dalam mengurangi risiko, perusahaan menyediakan daftar periksa checklist dan prosedur yang harus diikuti untuk memastikan keselamatan. Selain itu, setiap anggota kru dilatih dengan benar dan memiliki pengetahuan tentang kebijakan perusahaan dan prosedur yang diterapkan di atas kapal. Untuk memastikan bahwa daftar periksa dan prosedur tersebut masih berlaku dan mutakhir, perusahaan akan memantau kegiatan dan mendorong crew kapal untuk melaporkan setiap kejadian nyaris celaka dan insiden yang terjadi di atas kapal. Kecelakaan, insiden, dan nyaris celaka, kemudian akan ditinjau dan prosedurnya akan diperbarui sesuai kebutuhan. Selain itu, belajar dari kesalahan merupakan salah satu cara terbaik untuk terus meningkatkan sistem manajemen keselamatan SMS perusahaan karena melibatkan masalah nyata yang ada di lapangan. Ketika dimasukkan ke dalam pekerjaan sehari-hari di atas kapal, pelajaran yang didapat dari situasi nyata dapat mencegah kecelakaan terjadi lagi dengan cara yang sama. Setiap kali kecelakaan terjadi, melakukan Root Cause Analysis RCA secara menyeluruh akan dapat mengungkapkan apa yang menyebabkan kecelakaan dan bagaimana hal itu dapat dihindari di masa depan. Kecelakaan yang terjadi di atas kapal harus dilaporkan dan setelah dilaporkan, kecelakaan dianalisis, dan perbaikan dilakukan. Formulir khusus harus disimpan di kapal untuk tujuan Manajemen Keselamatan di atas kapal harus dapat menilai risiko yang terjadi pada beberapa pengoperasian dan kegiatan yang terjadi diatas kapal yang diantaranya adalah sebagai berikutPenilaian Risiko untuk pekerjaan di ruang Risiko untuk penggunaan peralatan dan Risiko untuk bekerja di atas dan di bawah dek dalam cuaca Risiko untuk bekerja di Risiko untuk penanganan kargo Risiko untuk paparan bahaya dari biologis atau bahan kimia.
Kerjadi kapal pesiar sama saja dengan kita melakukan perjalanan liburan ke luar negeri atau simplenya kerja sambil liburan. Sisi positif bekerja di luar negeri adalah dapat memperkaya pengalaman dunia pariwisata dan travelling kita lebih dari yang orang lain rasakan. Mengunjungi banyak negara, berkeliling dunia, bertemu dengan beragam karakter

Syarat fisik kerja di kapal pesiar – Syarat fisik kerja di kapal pesiar adalah syarat mutlak yang diperlukan seorang calon siswa yang ingin bekerja di kapal pesiar. Syarat fisik ini meliputi kemampuan berbahasa Inggris, tidak bertato dan sehat jasmani maupun rohani. Seseorang dengan usia 35 tahun dan tidak mempunyai skill akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan di kapal pesiar. Hal ini dikarenakan batas usia kerja di kapal pesiar adalah 35 tahun, khususnya bagi anda yang baru pertama kali mendaftar di kapal pesiar. Batasan minimal kerja di kapal Amerika adalah 22 tahun,khususnya untuk bagian FB service sebab sesuai oleh peraturan tentang batasan usia yang diwajibkan dan boleh meminum minuman beralkohol di Amerika adalah usia 22 Kerja Kapal Pesiar Menguasai / mahir Bahasa Inggris Pengalaman bekerja di hotel atau job training di hotel minimal 1 tahun Berusia minimal 19 tahun bagian FB Non Service, 21 tahun FB Service dan maksimal 35 tahun bagi yang belum pernah bekerja di kapal pesiar.. Sehat jasmani dan rohani Mempunyai dokumentasi yaitu paspor, buku pelaut, BST Basic Safety Training , SAT dan VisaContents1 Mahir Bahasa Inggris2 Mempunyai Pengalaman Kerja di Hotel3 Sehat Jasmani dan Rohani4 Usia 21-35 tahun5 Memiliki Kelengkapan Dokumen6 Tahap InterviewMahir Bahasa InggrisMahir Bahasa Inggris adalah syarat utama kerja di kapal ini dikarenakan kita akan berinteraksi dengan dunia luar, Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional yang dipakai untuk berkomunikasi. Mulai di bandar udara, tempat-tempat wisata, maupun di kapal pesiar. Pada saat di publik area kapal pesiar kita juga harus menggunakan Bahasa Pengalaman Kerja di HotelPengalaman kerja di hotel bintang merupakan syarat wajib agar dapat bekerja di kapal pesiar. Hal ini dikarenakan keadaan di kapal pesiar hampir sama dengan kondisi di hotel bintang di darat. Sehingga kita sudah terbiasa melihat dan menghadapi berbagai situasi kerja dan tidak bingung ketika berada di atas Jasmani dan RohaniDisamping itu hal yang paling harus diperhatikan adalah masalah kesehatan. Banyak anggota yang tdak lolos di medikal check up hal ini dikarenakan banyak faktor misalnya mempunyai penyakit hepatitis, buta warna atau memiliki riwayat penyakit paru-parunya. Untuk itu dianjurkan mulai sekarang agar anda menjaga kesehatan dengan serius dan benar-benar melakukan gaya hidup sehat agar bisa terhindar dari berbagai macam penyakit 21-35 tahunBatas usia minimal kerja di kapal Amerika adalah 21 tahun untuk bagian FB service. Sedangkan usia 35 tahun diperuntukkan bagi anda yang belum mempunyai skill dan baru pertama kalinya kerja di kapal Kelengkapan DokumenKelengkapan dokumen ini harus disiapkan bagi yang sudah dinyatakan diterima dalam proses interview. Proses interview ini dilakukan oleh user dari perusahaan kapal pesiar yang bersangkutan. Untuk interview RCCL, peserta diwajibkan memiliki paspor lebih dulu. Dokumen yang harus dipersiapkan yaitu Paspor BST Basic Safety Training SAT CCM Costa, Virgin Voyages, Princess, Aida Buku Pelaut Visa Tahap InterviewApabila kita telah memenuhi syarat kerja di kapal pesiar maka kita akan langsung dapat mengikuti interview. Apabila yang belum mempunyai semua persyaratan tersebut sebaiknya mengikuti sekolah kapal pesiar dahulu. TCP Praktisi Yogyakarta akan membimbingnya sampai tuntas. Sekolah atau pelatihan dibimbing sampai mempunyai syarat bekerja di kapal pesiar tersebut diatas. Selanjutnya akan diberi papembekalan interview sampai kita diterima bekerja di kapal bekerja di kapal pesiar itu ternyata tidak sulit. Kita tidak harus menempuh pendidikan D1,D3 bahkan S1 karena alumni SMA dapat berangkat kerja. Training di hotel dapat dilakukan didaerah Yogyakarta dan tidak perlu harus keluar negeri. Apabila ingin kerja di kapal pesiar training hotel dapat dilakukan di dalam negeri.

55 (1) Menjadi abk cukup diminati oleh laki-laki namun risiko pekerjaan abk kapal pesiar juga tinggi. Memang gaji yang didapatkan lumayan tinggi bahkan menggiurkan daripada profesi yang lain. Apalagi jika bisa bekerja dengan baik dan skill yang tinggi tentunya akan memperoleh reward mulai dari uang dan bonus bisa jalan-jalan.

Adapula sejumlah kegiatan yang bisa diikuti para pekerja kapal sehingga dapat menikmati fasilitas didalam kapal pesiar seperti gym, kolam renang, lapangan basket dan lain-lain. Sejumlah fasilitas dan kemegahan yang didapat itu tentu bukan tanpa pengorbanan. Pekerjaan sebagai pekerja kapal terutama kru kapal pun tak semudah dan semegah kenyataannya.

2 Tempat kerja dan tinggal. ilustrasi tempat kerja dan tinggal kru dan staf kapal pesiar. (Cruise.co.uk) Salah satu contoh hirarki di kapal adalah tempat kerja di mana anggota kru biasanya akan tinggal di 'B-deck', yang dapat ditemukan tepat di bawah garis air. Mereka akan berbagi kamar dengan model asrama dan biasanya memiliki kamar mandi

Kerja Kapal pesiar Cari di antara 27.000+ lowongan kerja terbaru di Indonesia dan di luar negeri Gaji yang layak Pekerjaan penuh waktu, sementara dan paruh waktu Cepat & Gratis Pemberi kerja terbaik Kerja: Kapal pesiar - dapat ditemukan dengan mudah! .
  • c7gzu4hwun.pages.dev/869
  • c7gzu4hwun.pages.dev/988
  • c7gzu4hwun.pages.dev/771
  • c7gzu4hwun.pages.dev/378
  • c7gzu4hwun.pages.dev/438
  • c7gzu4hwun.pages.dev/201
  • c7gzu4hwun.pages.dev/558
  • c7gzu4hwun.pages.dev/357
  • c7gzu4hwun.pages.dev/727
  • c7gzu4hwun.pages.dev/658
  • c7gzu4hwun.pages.dev/970
  • c7gzu4hwun.pages.dev/810
  • c7gzu4hwun.pages.dev/331
  • c7gzu4hwun.pages.dev/23
  • c7gzu4hwun.pages.dev/268
  • resiko kerja di kapal pesiar